JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, menyatakan memilih menggaji RT dan RW dari pada konsultan. Alasannya, Basuki mengatakan, RT dan RW lebih memahami keadaan di lingkungan masyarakat.
"RT RW itu harus kita gaji intensif, bukan operasional lho ya. 'Mereka bilang dari mana uangnya?', uangnya ya dari uang-uang konsultan yang kita bayar untuk dapat data dari penduduk, yang kadang-kadang tidak jelas," kata Basuki, kepada wartawan, di sela-sela kampanyenya di RT 01 RW 12, Jalan Anggur, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/9/2012).
Hal ini menurutnya, RT dan RW -lah yang lebih mengetahui semua persoalan yang terjadi di masyarakat. Sehingga pemimpin daerah Jakarta, bisa langsung mengetahui persis persoalan yang terjadi di masyarakat.
"Yang paling tahu data itu siapa? RT, nah kalau RT digaji, kita bisa minta mereka mengumpulkan dan tahu persis, siapa yang pindah, siapa yang tidak sekolah, rumah siapa yang mau ambruk, itu tanah punya siapa," ujar Basuki.
Oleh karenanya, setiap kampanye, Basuki memilih membagi-bagikan kartu nama yang di dalamnya terterakan nomor HP miliknya. Buka memberikan "Saya kasih nomor saya (pada warga) untuk di rundingkan berdua (bersama cagub Jokowi). Jadi kalau ada laporan, kami akan langsung pelajari dan ambil tindakan," kata Basuki menjelaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.