Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI yang Ditembak Polisi Malaysia Bukan TKI Resmi

Kompas.com - 15/09/2012, 01:57 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Salah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang ditembak oleh Polisi Diraja Malaysia berhasil diidentifikasi. Dari keempat korban, seorang WNI dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan polisi di Malaysia pada 7 September lalu. Mereka diduga komplotan perampok bernama Kelompok Baju Hitam.

Sebelum ditembak, mereka diberitakan merampok rumah seorang warga Jepang di Jelapang, Negeri Perak, Malaysia. WNI tersebut diidentifikasi bernama Ahmad Romli (38), warga Dusun Krajan, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Jenazahnya dikabarkan diberangkatkan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Bandara Juanda, Surabaya.

Menurut Kepala Bagian Kominfo Sentot DH, keluarga Romli sudah menuju Bandara Juanda. Diperkirakan, jenazah akan sampai di rumah duka sekitar pukul 21.00 WIB. Pihak keluarga dikatakan telah ikhlas menerima kematian Ahmad Romli.

"Keluarga mendapatkan informasi soal Romli dari media massa," kata Sentot kepada Kompas.com via ponsel, Jumat (14/9/2012) malam. Romli sendiri bukanlah TKI resmi. Menurut Sentot, informasi dari pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Romli bukanlah tenaga kerja Indonesia (TKI). Pasalnya, Romli tidak tercatat sebagai TKI melalui jalur resmi.

"Tahun 2011, TKI yang berangkat ke luar negeri secara legal berjumlah 17 orang. Informasinya, lebih banyak yang ilegal daripada yang resmi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com