Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologis Penembakan WNI di Malaysia

Kompas.com - 13/09/2012, 17:39 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar RI di Malaysia akhirnya mengeluarkan informasi terkait kronologis penembakan terhadap 4 orang yang diduga warga negara Indonesia oleh Kepolisian Diraja Malaysia pada Jumat (7/9/2012) di Taman Meru, Ipoh, Perak, Malaysia.

KBRI di Malaysia mengatakan, Kepolisian Diraja Malaysia pada Jumat pukul 03.00 mencurigai adanya sebuah mobil Proton Wira yang berkeliling di kawasan perumahan Taman Meru. Polisi setempat pun langsung menghampiri mobil tersebut. Namun, pengendara mobil tersebut malah berusaha melarikan diri ketika Kepolisian Diraja Malaysia mendekat.

"Kemudian, terjadi kejar-mengejar dengan pihak polisi. Kendaraan akhirnya berhenti setelah terlebih dahulu menabrak tebing dan 4 orang didalam mobil keluar dari kendaraan dengan menembak ke arah polisi Diraja Malaysia," kata siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (13/9/2012).

Pada saat pengejaran, klaim Kepolisian Diraja Malaysia, telah terjadi tembak menembak antara Polisi dan 4 orang yang berada di dalam mobil Proton Wira. Buntut dari aksi tembak-menembak tersebut, keempat orang tersebut tewas.

Dari tempat kejadian perkara, Kepolisian Diraja Malaysia menemukan barang bukti berupa 2 buah senjata api dan 3 bilah parang, barang-barang seperti 3 buah laptop, 3 kamera digital, lima ponsel, 2 jam tangan dan plat nomor kendaraan palsu serta sejumlah uang baik dalam bentuk Yen, Rupiah maupun Ringgit Malaysia.

"Tidak ada satu dokumen dan identitas apapun dari korban dimaksud ditemukan di tempat kejadian perkara," kata siaran pers tersebut.

Selanjutnya, keempat jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun, Ipoh, untuk keperluan otopsi.

Dari pengambilan sampel dan cap sidik jari korban dan pencocokan dengan catatan kriminal pihak Kepolisian Malaysia, diketahui bahwa 2 orang dari 4 korban diketahui berkewarganegaraan Indonesia.

Selanjutnya, pada Jumat itu juga, Interpol Malaysia telah menyampaikan informasi kepada KBRI Malaysia mengenai kematian 4 yang diduga kemungkinan berkewarga negaraan Indonesia.

"Selanjutnya KBRI Kuala Lumpur langsung melakukan komunikasi ke Kementerian Luar Negeri Malaysia untuk memperoleh informasi dan penjelasan atas kejadian dimaksud," kata siaran pers itu.

Pada hari itu juga, Kementerian Luar Negeri RI menghubungi Kedubes Malaysia di Jakarta untuk memperoleh klarifikasi serupa atas kejadian tersebut.

Pada Sabtu (8/9/2012), KBRI Kuala Lumpur mengirim staf ke Perak untuk melakukan pengecekan dan melakukan pertemuan dengan pihak Kepolisian Diraja Malaysia untuk memperoleh informasi lebih lanjut. KBRI juga telah mengunjungi rumah sakit untuk mendapatkan hasil otopsi dan melihat secara langsung jenazah korban dimaksud.

Untuk mendapatkan gambaran langsung terkait kejadian perkara, pada hari itu, KBRI mengunjungi tempat kejadian perkara dan mencari informasi dari pihak yang dapat diminta keterangan dari tempat kejadian perkara.

Selanjutnya, pada Senin (10/9/2012), satu jenazah juga telah diidentifikasi langsung oleh istri korban di rumah sakit dan dikonfirmasi adalah WNI asal Probolinggo, Jawa Timur. Saat ini korban yang telah teridentifikasi tersebut dalam proses pemulangan ke Indonesia yang akan dilakukan dalam waktu dekat oleh KBRI Kuala Lumpur.

Terkait tiga jenazah lainnya, Kemlu RI dan KBRI Kuala Lumpur akan terus berupaya untuk mengidentifikasi identitas korban dan menemukan keluarga korban jika jenazah teridentifikasi WNI. KBRI juga akan memfasilitasi pemulangan jenazah korban dimaksud.

Berita selengkapnya dapat diikuti di topik "Malaysia Tembak Mati WNI di Perak"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

    Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

    Nasional
    Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

    Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

    Nasional
    Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

    Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

    Nasional
    Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

    Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

    Nasional
    Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

    Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

    Nasional
    Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

    Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

    Nasional
    Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

    Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

    Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

    Nasional
    Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

    Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

    Nasional
    Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

    Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

    Nasional
    Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

    Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

    Nasional
    Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

    Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

    Nasional
    Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

    Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

    Nasional
    Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

    Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

    Nasional
    Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

    Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com