Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Miliki Buku Jihad Karya Imam Samudra

Kompas.com - 12/09/2012, 16:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain sejumlah bahan peledak, polisi juga menemukan delapan buku jihad saat penggerebekan dalam sebuah rumah di Kampung Warung Jambu RT 03 / RW 08, Desa Susukan, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Senin (10/9/2012). Salah satunya berjudul "Jihadku" karangan Imam Samudra, terpidana mati kasus terorisme.

"Ini buku jihadnya karangan Imam Samudra," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar saat memperlihatkan sejumlah barang bukti di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2012).

Imam Samudra terlibat dalam aksi terorisme bom Bali I tahun 2002. Ia dieksekusi mati pada 2008 bersama Amrozi dan Muklas. Thorik dan kawan-kawannya diduga terinspirasi oleh buku Imam Samudra tersebut untuk merencanakan aksi teror.

Selain buku jihad, juga ditemukan dokumen pribadi atas nama Wahyu Ristanto, dokumen nomor telepon, dan dokumen merakit bom. Barang bukti yang ditemukan polisi di Bojong Gede meliputi sebuah baterai Alkaline 1,5V, 4 per kuningan, 1 baterai ABC kotak 9V, 1 peredam, 3 sedotan timah, 2 solder hitam dan biru merek Gluegun, 1 multitester digital, 2 kotak plastik hitam, multitester merek Digital Multitester DT 83G-8. Selain itu, ada satu kardus Indomie, 4 masker, 1 sarung pistol, 1 tali, 2 gelas ukur, 1 magazine 9mm, 1 lem besi, per, 1 besi bulat, 1 lem paralon, 5 gergaji besi, 2 potongan plastik biru, 1 amplas, 1 kunci inggris, 1 penggaris siku, 1 doblestik, 1 solder, 1 bor tangan, 1 gelas ukur plastik, pelat besi 30 x 30cm, pipa besi dan plat besi, dan pengharum ruangan.

Selain itu, Polri juga menggelar barang bukti dari lokasi ledakan dalam sebuah rumah di Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012). Barang bukti itu meliputi granat manggis, granat asap, 1 pucuk senjata api Pietro Berreta berisi amunisi 17 butir peluru dan 2 pucuk senjata api Enggran sejenis Scorpion, serta senjata serbu dan peredam masih dalam rangkaian. Ditemukan juga 50 butir peluru 9mm, 30 butir peluru 22mm buatan Pindad, 5 baterai 9 Volt, dan switching (saklar) dalam rangkaian 6 buah.

Dua lokasi yang digerebek tersebut diduga menjadi markas terduga teroris dalam merencanakan aksi teror. Lokasi di Bojong Gede diduga menjadi gudang persenjataan dan tempat merakit bom untuk aksi teror. Adapun lokasi di Depok untuk menyimpan bom yang telah dirakit tersebut. "Lokasi di Bojong seperti gudang penyimpanan tempat dan di Bojong juga tempat perakitannya," kata Boy.

Penggerebekan rumah di Bogor merupakan pengembangan kasus setelah terjadinya ledakan di sebuah rumah petak di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012). Rumah tersebut berkedok Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara, tempat rukiah, dan bekam. Setelah polisi melakukan penyisiran, ditemukan banyak benda mencurigakan, salah satunya pistol jenis Pietro Berreta dan bahan-bahan peledak.

Saat ledakan itu, satu orang mengalami luka bakar serius hingga tak mudah dikenali. Dua orang lainnya diketahui melarikan diri. Polisi masih menggali identitas seseorang dengan julukan "Mr X" yang mengalami luka bakar serius itu. Mr X itu diduga bernama Anwar alias W. Untuk mengetahui identitasnya, polisi melakukan tes DNA dari keluarga Anwar di Jawa Tengah sebagai pembanding.

Selain itu, muncul pula nama Muhammad Thorik (32). Ia menjadi buronan sejak ditemukannya sejumlah bahan ledakan di Tambora, Jakarta Barat, Rabu (5/9/2012) sore. Thorik kemudian menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima Jakarta Barat, Minggu (9/9/2012). Thorik mengaku sebagai salah satu orang yang melarikan diri saat ledakan di Depok.

Dari keterangan Thorik inilah kepolisian menggerebek sebuah rumah di Bojong Gede, yang dihuni Anwar dan dua orang pria lain. Menurut kepolisian, Thorik pun mengaku kelompoknya telah merencanakan sejumlah aksi teror. Komplotan terduga teroris ini telah merencanakan aksi bom bunuh diri di mana Thorik sebagai eksekutornya.

Aksi teror itu direncanakan pada empat lokasi, yaitu Markas Korps Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat; Pos Polisi di Salemba, Jakarta Pusat; Kantor Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan; dan komunitas Masyarakat Buddha terkait adanya penindasan kaum muslim Rohingya di Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

    Nasional
    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Nasional
    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

    Nasional
    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    Nasional
    Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Nasional
    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Nasional
    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Nasional
    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com