BOGOR, KOMPAS.com — Bermacam-macam pengakuan terduga teroris kepada para tetangga. Di Desa Susukan, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terduga teroris mengaku sebagai pedagang susu kedelai, pemasang gipsum, dan penjual bubur bayi.
Mana yang benar? Sepengetahuan warga, mereka hanya tahu penghuni rumah di RT 03 RW 08 Desa Susukan adalah penjual susu kedelai. Walau mengaku sebagai pemasang gipsum atau penjual bubur bayi, warga belum melihatnya sendiri.
"Suami saya pernah membantu membungkus susu kedelai di rumah kontrakan mereka," tutur Nurjanah (26), istri Arif Hidayat (31), warga RT 02 RW 08, Desa Susukan.
Kepada Dodi (29), tetangga yang bersebelahan rumah, para terduga teroris mengaku sebagai pemasang gipsum. Namun, Dodi tidak pernah menggunakan jasa mereka. Dodi tidak menaruh curiga, bahkan setengah percaya pengakuan para terduga teroris.
"Saya sering mendengar suara deru mesin dari dalam rumah itu," tutur Dodi. Berbeda dengan informasi yang diterima Deni Iskandar, Ketua RW 08 Desa Susukan.
Informasi yang diterima dari warga sekitar, terduga teroris berjualan bubur bayi. Deni memang belum sempat bertemu langsung mereka karena belum menerima laporan kependudukan penghuni rumah kontrakan itu. Deni juga tidak tahu nama-nama seluruh penghuni.
Yang dia tahu, seorang dari mereka bernama Anwar. Ketiganya tinggal di sana atas rekomendasi warga setempat, Arif Hidayat (31). "Karena Arif yang mengajak, kami tidak terlalu curiga," kata Deni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.