DEPOK, KOMPAS.com - Tidak menyangka diperiksa polisi dalam kasus terorisme. Ahmad Fatoni (23) tidak tidur sejak kemarin, Sabtu (8/9/2012) hingga Minggu sore ini (9/9/2012)
Toni lajang pedagang barang kebutuhan pokok berniat lewat lokasi ledakan bom di Jalan Nusantara, Kota Depok. Namun karena Toni tidak membawa Kartu Tanda Penduduk, polisi menciduknya.
"Saya ditanya mau kemana, lalu ditanya KTP. Saya jawab tertinggal di rumah. Petugas langsung memintanya ikut menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor Kota Depok," tutur Toni, Minggu kepada Kompas.
Toni terlihat lusuh. Lelah dan kapok. Jarak toko kelontong milik ayahnya hanya kurang dari 20 metyer dari lokasi kejadian. "Saya hanya ingin lewat. Ingin lihat rumah pelanggan yang memesan barang. Bisanya saya jam 02.00, sekalian karena situasi ramai di Jalan Nusantara," tutur Toni.
Sampai sore ini Toni belum boleh pulang oleh pihak kepolisian. Dia harus bersiap siaga di area Markas Polres Kota Depok jika polisi membutuhkan kesaksiannya.
Selain Toni, paling tidak ada lima orang yang dimintai keterangan, dari pengamatan lapangan, dalam kasus ledakan bahan peledak di Depok, Sabtu malam. Peristiwa ini menyebabkan enam orang terluka, dua di antaranya melarikan diri menggunakan mobil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.