Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Kesra Bantah Pengungsi Sampang Telantar

Kompas.com - 31/08/2012, 17:41 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono membantah tudingan Komnas HAM yang menyebut pengungsi Syiah di Sampang tidak tertangani dengan baik. Pengungsi Syiah di penampungan dalam kondisi baik karena keberadaan mereka merupakan tanggung jawab pemerintah.

"Pengungsi konflik Sampang mendapatkan perhatian dari segi kesehatan dan logistik atau konsumsi setiap harinya. Tentu mereka yang tertampung di pengungsian kehidupannya terjamin, termasuk keamanannya," ujar Agung di Kantor Kementerian Bidang Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Jumat (31/8/2012).

Agung menjelaskan bantuan bagi pengungsi yang merupakan penganut Muslim Syiah bahkan berlebihan. Dia mengakui aparat kepolisian dan pemda telah banyak membantu menangani pengungsi, di samping pemrov.

Jumlah dari pengungsi tersebut, lanjutnya, juga tidak terlalu besar dibandingkan pengungsi bencana alam. "Jadi, tidak benar kalau pengungsi konflik Sampang ditelantarkan pemerintah. Kebutuhan pengungsi itu sudah menjadi tanggung jawab kami," pungkasnya.

Selain itu, Menko Kesra menjelaskan hubungan antara pemerintah pusat dan daerah terjalin dengan baik untuk menciptakan suasana keamanan yang kondusif di Sampang, Madura. Agung mengimbau masyarakat untuk tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan karena hal tersebut justru akan merugikan kedua belah pihak yang bertikai.

"Jangan ada bentuk kekerasan baru. Jangan nanti muncul tindakan yang menimbulkan korban jiwa maupun luka dan kerugian harta benda. Hal ini juga harus berlaku di Tanah Air. Jangan biasakan selesaikan masalah dengan kekerasan," imbau Menko Kesra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com