Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tangani Penyidikan 3 Tersangka Simulator SIM

Kompas.com - 30/08/2012, 19:55 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, KPK-lah yang akan menangani penyidikan tiga tersangka kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM), selain tersangka Irjen Djoko Susilo. Tiga tersangka itu juga menjadi tersangka oleh Polri.

Menurut Abraham, sesuai dengan ketentuan undang-undang, KPK lebih berhak menangani penyidikan ketiga tersangka itu. Selain itu, menurutnya, Polri telah menunjukkan sinyal akan menyerahkan penanganan berkas tiga tersangka itu kepada KPK.

"KPK yang akan menangani. Walaupun belum terucap ya, dari bahasa tubuh, saya menangkap teman-teman di Kepolisian sudah memahami dan ingin mendukung sepenuhnya KPK," ujar Abraham di Jakarta, Kamis (30/8/2012).

Abraham mengatakan, dari koordinasi KPK dengan Polri, sudah ada sikap saling memahami antara KPK dan Polri dalam menangani kasus tersebut. Ketiga tersangka yang akan "diserahkan" kepada KPK itu adalah Brigadir Jenderal (Polisi) Didik Purnomo selaku pejabat pembuat komitmen, serta Direktur PT Inovasi Teknologi Indoneisa (ITI) Sukotjo S Bambang, dan Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) Budi Susanto selaku rekanan proyek.

Sama seperti Djoko, ketiga tersangka itu dijerat KPK dengan pasal penyalahgunaan kewenangan yang mengakibatkan kerugian negara. Sejauh ini KPK baru menggarap berkas tersangka Djoko Susilo. KPK memanggil sejumlah perwira Polri untuk diperiksa sebagai saksi Djoko. Djoko sendiri belum diperiksa oleh KPK sebagai tersangka. Abraham mengatakan bahwa KPK akan memeriksa Djoko setelah selesai memeriksa para saksi.

Djoko justru sudah menjalani tiga kali pemeriksaan oleh Polri. Polri memeriksa Djoko sebagai saksi untuk melengkapi berkas pemeriksaan tersangka lainnya di Polri. Pada pemeriksaan 24 Agustus lalu, Djoko diperiksa sebagai saksi untuk Didik. Pemeriksaan Djoko sebagai saksi Didik ini sekaligus menandakan Polri lebih dulu menggarap berkas Didik dibanding KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Nasional
    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Nasional
    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Nasional
    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Nasional
    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Nasional
    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Nasional
    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Nasional
    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Nasional
    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

    Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

    Nasional
    Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

    Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

    Nasional
    Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

    Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

    Nasional
    Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

    Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com