JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Charta Politika mendapatkan, partai berlatarbelakang Islam semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Pamor partai Islam kalah oleh partai beraliran nasionalis yang semakin menanjak.
"Di antara partai Islam terancam melakukan kanibalisasi, saling memakan satu sama lain untuk mempertahankan eksistensinya," ujar Direktur Riset Charta Politika Yunarto Wijaya saat menyampaikan hasil survei Nasional 2012 "Stagnasi Perilaku Pemilih: Fenomena Parpol Mati Suri" di Jakarta, Kamis (30/8/2012).
Ia menjelaskan, elektoral papan atas masih diisi tiga partai beraliran Nasionalis: Golkar, Demokrat dan PDIP. Sementara itu di papan tengah pamor partai Islam digasak oleh Gerindra dan Nasdem. Kedua partai beraliran nasionalis tersebut, lanjutnya, membuktikan diri sebagai kuda hitam yang harus diperhitungkan oleh partai Islam.
Dia mencatat kekuatan partai Islam masih didominasi PKS, PPP, PKB, dan PAN. Keempat partai tersebut berpotensi saling melakukan kanibalisasi dengan mengakusisi partai Islam kecil. Menurutnya, PKS memperoleh suara mayoritas di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Namun, di ketiga tempat tersebut PKS juga masih kalah jauh dari partai beraliran Nasionalis.
"Partai nasionalis lebih diterima masyarakat daripada partai Islam. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa partai Islam yang besar-besar itu merangkul partai Islam yang kecil untuk bersedia meleburkan diri agar elektabilitas partai Islam besar naik," tambahnya.
Secara mayoritas perolehan dukungan partai Islam, menurut survei Charta Politika, luluh lantak di Bali, Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Maluku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.