JAKARTA, KOMPAS.com - Perhatian dunia internasional yang terus mempersoalkan intoleransi di Indonesia dikejutkan oleh penyerangan sistematis atas kelompok Syiah di Sampang. Peristiwa ini semakin mengikis citra internasional Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Respons Presiden SB Yudhoyono yang menyatakan bahwa intelijen lemah melakukan deteksi hanya untuk menyelamatkan citra dirinya di mata internasional, bukan pembelaan terhadap korban," kata Hendardi, Ketua SETARA Institute dalam siaran persnya, Selasa (28/8/2012) siang.
"Cara ini adalah lalim karena semata demi diri yang tidak mau kehilangan muka. Respons reaktif bukan untuk memperbaiki kinerja menjamin kebebasan warga tapi hanya untuk merawat paras dirinya," kata Hendardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.