Tenis grand slam
”Banyak petenis yang terus bertanding meski dengan energi menipis,” kata mantan petenis nomor satu dunia dari AS, Jim Courier. Dia menggambarkan betapa para petenis terengah- engah mengikuti jadwal turnamen yang hampir tanpa jeda.
Juara bertahan Novak Djokovic hanya memiliki sedikit waktu beristirahat setelah finis di urutan keempat di olimpiade. Ia langsung terbang ke Toronto untuk pemanasan di lapangan keras, bertanding enam laga, dan menang. Dia melanjutkan ke Cincinnati, juga bertanding enam laga, tetapi kalah dari Roger Federer di final. Bukan kekalahan memalukan meski petenis Serbia ini kehilangan karakternya dan kalah 0-6 di set pertama. Apa boleh buat, tahun ini energi sangat terkuras, lebih kurang sama dengan empat tahun lalu ketika ada Olimpiade Beijing.
”Secara mental, saya tidak berada di sana (Cincinnati). Tubuh saya tidak bugar. Waktu terasa padat menjelang olimpiade dan mungkin itu akhirnya memerangkap saya,” tutur Djokovic yang meraih perunggu di Olimpiade Beijing 2008.
Bagaimana dengan Federer yang juga sama sibuknya dengan Djokovic? Setelah memenangi Wimbledon, Federer pun bertarung di olimpiade untuk negaranya, Swiss, dan meraih perak. Dia juga berlaga di Cincinnati dan tampil pada hari pertama AS Terbuka, Senin (27/8). ”Saya sangat gembira meraih target tahun ini. Menjadi nomor satu lagi, memenangi Wimbledon, dan menggaet medali untuk Swiss. Luar biasa,” ujar Federer.
Andy Murray, peraih emas olimpiade, pun setali tiga uang, sama lelahnya. Sama seperti Federer, petenis asal Skotlandia ini bertanding pada hari pertama AS Terbuka, melawan Alex Bogomolov Jr (Rusia). ”Jika kita bekerja keras dan melakukan segalanya dengan benar, kita akan mendapatkan hasil yang baik,” kata Murray, yang terus berusaha meraih titel pertamanya di turnamen grand slam.
Kelelahan yang sama melanda petenis putri, plus penampilan yang ”naik-turun” atau tidak stabil. Juara bertahan asal Australia, Samantha Stosur, adalah satu bukti. Tahun lalu, dia mempecundangi petenis tangguh Serena Williams, 6-2, 6-3, di final AS Terbuka. Namun, tahun ini dia seperti menguap, berjungkir 180 derajat.
Stosur kalah pada putaran pertama di depan pendukungnya di Australia Terbuka. Dia pun kandas pada putaran kedua Wimbledon dan lagi-lagi tersingkir pada putaran pertama Olimpiade London. Dia sangat manis di Perancis Terbuka ketika melaju hingga semifinal, tetapi akhirnya bertekuk lutut kepada Sara Errani (Italia).
Menghadapi AS Terbuka, apakah Stosur tegang? ”Semua orang pasti tegang. Beberapa dapat mengendalikan diri, tergantung dalam hal apa rasa tegang dan panik itu. Saya yakin tiada satu pun yang sama sekali bebas dari ketegangan. Ini soal cara mengatasinya,” ujar Stosur. Dia mengawali laga AS Terbuka, Senin, melawan peringkat ke-64, Petra Martic (Kroasia).
Bagi Stosur, semua orang melangkah dari awal dalam turnamen ini. Semua memiliki kesempatan untuk menang atau tumbang. Semua petenis sama lelahnya dalam turnamen utama terakhir ini. Yang terbaik pasti akan juara.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.