Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Manggala Agni Berstatus Honorer

Kompas.com - 27/08/2012, 12:44 WIB
Ichwan Susanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski berperan penting dalam menanggulangi pemadaman api di kawasan hutan, para anggota Manggala Agni masih berstatus sebagai pegawai honorer di Kementerian Kehutanan. Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia ini dibentuk sejak tahun 2003 dan kini jumlahnya mencapai 5.000 personel.

"Semua anggota Manggala Agni itu masih berstatus honorer. Kami menjanjikan untuk diangkat tiap tahun 500 orang sebagai pegawai tetap, tapi belum dikabulkan," ucap Darori, Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan, Senin (27/8/2012) di Jakarta.

Usulan itu disampaikan ke Badan Kepegawaian Negara. Isinya, anggota Manggala Agni yang berkinerja baik dan telah mengabdi tiga tahun, otomatis diangkat sebagai pegawai negeri sipil.

"Jangan di-tes lagi, apalagi tes bahasa inggris. Mereka itu orang lapangan yang sehari-hari di hutan, kedinginan, kepanasan dikejar-kejar api," ucapnya.

Pembentukan Manggala Agni merupakan implementasi pasal 47 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Kesatuan ini memiliki lambang orang utan dengan memakai topi rimba.

Mereka sebagai ujung tombak Kemhut untuk perlindungan hutan dan  kawasan hutan bagi pencegahan kebakaran hutan, seperti yang marak terjadi di musim kemarau ini. Dari asal katanya, Manggala berarti panglima dan Agni berarti Api. Diterjemahkan lebih lanjut, Manggala Agni sebagai pelaksana langkah-langkah dalam pencegahan dan penanganan kebakaran serta pascakebakaran.

Dalam perkembangannya, Manggala Agni juga melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan (SAR) seperti yang telah dilakukan pada Operasi Penanganan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam pada awal 2005.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com