Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Cintai Batik Hanya Karena Diklaim Negara Lain!

Kompas.com - 26/08/2012, 23:35 WIB

KOMPAS.com - Rangkaian kegiatan Ramadhan bertajuk Eksobatika, yang berlangsung sejak 20 Juli 2012 lalu Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, berakhir hari Minggu ini (26/8/2012). Kegiatan ini telah menghadirkan 60 acara, tak kurang 120 perancang dan label fashion dalam negeri, serta sekitar 88.000 buku yang terkumpul dari program Drop Your Book and Act for the Children of Indonesia dan siap disumbangkan ke beberapa rumah baca.

Sebagai penutup acara, sore tadi digelar talkshow, fashion show, dan lelang koleksi batik Guruh Soekarno Putra. Putra bungsu pasangan Presiden RI Soekarno dan Fatmawati ini memang sudah sejak lama menggeluti batik. Melalui perusahaannya, PT Guruh Soekarno Persada yang didirikannya pada 1999, Guruh telah mengeluarkan begitu banyak karya batik yang menampilkan ciri khasnya sendiri, baik yang klasik maupun modern.

"Saya mengenal batik sejak SMP, dan selalu bereksperimen dalam segala hal. Dari materinya saja, saya coba menggunakan katun, sutera, poliester, beludru, jins, bahkan kain karung, atau kain goni pun saya batik. Inilah arti dari kemerdekaan yang sesungguhnya. Mental berkreasi harus merdeka dalam daya cipta saya. Di batik saya selalu saya cantumkan nama saya, baik dalam aksara latin maupun aksara bali," papar pria yang dikenal sangat nasionalis ini, saat bincang-bincang tentang batik di Main Atrium East Mall, Grand Indonesia, Minggu (26/8/2012).

Batik saat ini semakin populer di kalangan masyarakat, dan hal ini tentunya sangat menggembirakan. Namun Guruh mengamati bahwa kepopuleran batik tersebut sebenarnya sebagian dipicu oleh beberapa hal yang justru memprihatinkan.

"Apresiasi terhadap batik meningkat, tapi itu gara-gara ada persoalan klaim di Malaysia, sehingga hal tersebut menggugah rasa kebangsaan kita. Kalau suasananya dalam keadaan biasa-biasa, tidak ada yang bereaksi. Sekali-sekali boleh lah kita menjadi bangsa yang aktif, tapi jangan selalu menjadi bangsa yang reaktif. Banyak dari kita yang tidak memikirkan Indonesia," ujar pria 59 tahun yang juga mendalami dunia tari dan musik ini.

Kita baru tersentak akan nilai kekayaan batik ketika negara lain mengakui bahwa batik adalah produk kebudayaan mereka. Karena klaim itu, kita baru membela batik habis-habisan. Kita baru mau memakai batik dalam aktivitas sehari-hari agar terlihat bahwa batik adalah milik kita. Padahal seharusnya, jika memang mencintai batik dan ingin melestarikannya, sejak dulu kita sudah menjadikannya busana sehari-hari. Dengan demikian, batik memang melekat sebagai bagian dari budaya kita.

Dalam hal mencintai produk kebudayaan dalam negeri, orang Indonesia juga kerap melihatnya dari kacamata orang Barat. Misalnya saja, karena batik belel dari kain lawasan kerap terlihat dipakai oleh turis asing di Bali, orang Indonesia pun ikut-ikutan memakai batik belel. Padahal, tadinya kita menganggap batik belel itu tidak layak dipakai, karena dibuat dari kain bekas.

"Bangsa kita selalu menghargai keseniannya dari kacamata Barat, ini yang memprihatinkan," tegas Guruh, yang menganggap seni adalah alat perjuangan.

Guruh berulangkali menegaskan bahwa kita semua wajib ikut melestarikan apapun pusaka yang diwariskan, entah itu batik, barang-barang seni, lahan, bahkan negeri ini. Setiap orang harus mampu mengembangkan negeri ini. Musik, tari, atau batik menjadi pelopor dalam perubahan peradaban di dunia ini. Jika masyarakat lebih mengenal kebudayaan dari luar, bangsa Indonesia akan semakin dilecehkan.

"Saya ingin Indonesia menjadi seperti yang dicita-citakan eyang saya: Indonesia harus menjadi mercu suar dunia, mercu suar di segala bidang. Saya ingin batik mendapat tempat di dunia internasional. India terkenal dengan sarinya, sehingga orang tahu sari India. Tiongkok dengan sutera klasiknya," katanya.

Begitu juga dengan batik. Seharusnya juga bisa menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang dikenal oleh dunia. Sehingga ketika menyebut nama batik, warga dunia akan langsung mengaitkannya dengan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tamu Kaget Hadiri Pernikahan Wanita Kembar Tiga

Tamu Kaget Hadiri Pernikahan Wanita Kembar Tiga

Isu Wanita
Pangeran William Selamatkan Gadis Cilik Korban Kecelakaan

Pangeran William Selamatkan Gadis Cilik Korban Kecelakaan

Isu Wanita
Pesan Zoe Saldana untuk Wanita Pasca-kelahiran

Pesan Zoe Saldana untuk Wanita Pasca-kelahiran

Isu Wanita
Jennifer Lopez Jadi Duta PBB untuk Wanita dan Anak-anak

Jennifer Lopez Jadi Duta PBB untuk Wanita dan Anak-anak

Isu Wanita
Aksi Miley Cyrus Terbaru Ini Menuai Protes

Aksi Miley Cyrus Terbaru Ini Menuai Protes

Isu Wanita
Kota Ini Akan Larang Wanita Kenakan Busana Minim

Kota Ini Akan Larang Wanita Kenakan Busana Minim

Isu Wanita
Putri Indonesia Lingkungan 2015 Gemar Sepatu Tumit Tinggi

Putri Indonesia Lingkungan 2015 Gemar Sepatu Tumit Tinggi

Isu Wanita
Kupas Tuntas Seputar Wanita dan Sepatu Tumit Tinggi

Kupas Tuntas Seputar Wanita dan Sepatu Tumit Tinggi

Isu Wanita
Perkenalkan, Model dengan Kaki Terpanjang di Amerika Serikat

Perkenalkan, Model dengan Kaki Terpanjang di Amerika Serikat

Isu Wanita
Wanita Penyandang Disabilitas Ini Melenggang di Panggung 'Fashion Week'

Wanita Penyandang Disabilitas Ini Melenggang di Panggung "Fashion Week"

Isu Wanita
8 Fakta Menarik dari Mendiang Putri Diana

8 Fakta Menarik dari Mendiang Putri Diana

Isu Wanita
5 Negara Penyedia Kereta Khusus Wanita

5 Negara Penyedia Kereta Khusus Wanita

Isu Wanita
Dianggap Kelebihan Berat Badan, Pramugari Ini Dilarang Terbang

Dianggap Kelebihan Berat Badan, Pramugari Ini Dilarang Terbang

Isu Wanita
Lelah Diejek, Wanita Ini Membuat Tato di Atas Kelainan Warna Kulitnya

Lelah Diejek, Wanita Ini Membuat Tato di Atas Kelainan Warna Kulitnya

Isu Wanita
7 Tanda Anda Harus Segera Ganti Bra Baru

7 Tanda Anda Harus Segera Ganti Bra Baru

Isu Wanita
Pertama Kali, Wanita Arab Saudi Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu

Pertama Kali, Wanita Arab Saudi Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu

Isu Wanita
Bias Jender di Hollywood Makin Terlihat dari Angka Penghasilan yang Didapat

Bias Jender di Hollywood Makin Terlihat dari Angka Penghasilan yang Didapat

Isu Wanita
Kali Pertama, Prajurit Wanita Lulus Sekolah Elit Militer AS

Kali Pertama, Prajurit Wanita Lulus Sekolah Elit Militer AS

Isu Wanita
Cerita Suram Gadis India yang Jadi Kontestan Miss England

Cerita Suram Gadis India yang Jadi Kontestan Miss England

Isu Wanita
Penggemar Jennifer Aniston 'Tertipu' dengan Unggahan Foto Gaun Pengantin Ini

Penggemar Jennifer Aniston "Tertipu" dengan Unggahan Foto Gaun Pengantin Ini

Isu Wanita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com