Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit, Dendy Batal Dicecar Penyidik

Kompas.com - 24/08/2012, 14:32 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan korupsi Al Quran, Dendy Prasetya, batal dicecar pertanyaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (24/8/2012). Dendy keberatan diperiksa hari ini karena masih sakit pascakecelakaan yang dialaminya Juli lalu.

"Masih dalam keadaan sakit, tidak ada pemeriksaan," kata Dendy saat meninggalkan gedung KPK, Kuningan, Jakarta, siang tadi.

Sedianya Dendy diperiksa terkait posisinya sebagai tersangka kasus dugaan suap penganggaran proyek Al Quran dan proyek laboratorium Kementerian Agama 2011. Dia tiba di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 09.30 WIB dan meninggalkan gedung sekitar 12.30 WIB.

Pengacara Dendy, Erman Umar, mengatakan, sekitar dua jam di dalam gedung KPK, kliennya sempat diperiksa dokter KPK.

Menurut Erman, dokter KPK menyatakan kalau kliennya sakit dan tidak memungkinkan untuk diperiksa, apalagi ditahan hari ini. "Dokter juga menyampaikan kalau kondisi seperti ini, patah dan digips itu kalau seperti itu pasti berdenyut, dokter sendiri yang bilang. Karena itu, kami minta kebijaksanaan KPK hentikan," ujarnya.

Pihak Dendy meminta agar pemeriksaan dijadwal ulang hingga putra anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Zulkarnaen Djabar, itu sembuh. "Tapi, KPK belum mau menentukan sikap, nanti kami kontak lagi," tambah Erman.

Dia menambahkan, Dendy pasti akan memenuhi panggilan pemeriksaan KPK jika kondisi kesehatannya memungkinkan. Hari ini, Erman juga membawa bukti-bukti hasil pemeriksaan dokter yang menunjukkan remuk tulang kaki kanan Dendy. Selain hasil rontgen, Erman membawa foto-foto Dendy dengan kaki kanannya yang digips dan menggunakan kursi roda.

Dia menjelaskan, kecelakaan itu dialami Dendy saat menumpang sebuah taksi. Kendaraan roda empat sewaan itu mengalami kecelakaan, yaitu menabrak pembatas jalan sehingga pengemudi dan penumpangnya luka. Pada 12 Juli lalu, katanya, Dendy sudah dioperasi. "Ada sembilan pen di tulang, itu yang bertahap dikeluarkan nanti, sebenarnya butuh tiga bulan, jadi Oktober, tapi ada dokter lain yang bilang bisa September," tutur Erman.

Adapun Dendy dan ayahnya, anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Zulkarnaen Djabar, ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap terkait penganggaran proyek Al Quran dan proyek laboratorium madrasah tsanawiyah di Kementerian Agama.

Nilai suap yang diduga mereka terima mencapai lebih dari Rp 4 miliar. Dendy dijerat dalam kapasitasnya sebagai rekanan Kemenag dalam dua proyek tersebut. Sejauh ini, KPK belum menjadwalkan pemeriksaan Zulkarnaen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com