Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantuk Jadi Ancaman, 15 Nyawa Melayang Selama Mudik

Kompas.com - 21/08/2012, 12:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama Operasi Ketupat 2012 pada H-7 hingga Lebaran hari kedua, sebanyak 142 kecelakaan terjadi menimpa para pemudik. Dari jumlah itu, sebanyak 15 orang meninggal dunia. Faktor utama kecelakaan masih didominasi oleh rasa kantuk akibat kelelahan.

"Faktor manusia ini banyak. Tapi untuk mudik tahun ini secara keseluruhan sumber penyebab kecelakaan diakibatkan karena mengantuk. Hampir 99 persen karena mengantuk. Ini untuk data kecelakaan di wilayah Polda Metro," kata Kepala Bagian Pembinaan Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto saat dihubungi, Selasa (21/8/2012).

Berdasarkan data yang dihimpun Posko Lalu Lintas Operasi Ketupat Jaya 2012, jumlah kecelakaan dari H-7 sampai Lebaran kedua sebanyak 142 kejadian. Jumlah korban 210 orang, 15 orang meninggal dunia, 45 orang luka berat, dan 150 orang luka ringan. Total kerugian materi dari semua kejadian itu Rp 525.420.000.

Kendaraan yang terlibat meliputi kendaraan umum 18 unit, kendaraan beban 25 unit, kendaraan pribadi 56 unit, sepeda motor 142 unit, dan bus 2 unit. Sedangkan usia pelaku kecelakaan kebanyakan di usia 26 tahun sampai 30 tahun.

Sementara penyebab kecelakaan karena mengantuk sebanyak 133 kejadian. Sedangkan human error karena mabuk, sakit, menggunakan handphone, terobos traffic light, dan lainnya tidak terjadi alias nihil.

Menurut Budiyanto, kebanyakan kecelakaan terjadi kepada para pemudik yang akan bertolak ke kampung halamannya yang cukup jauh, seperti di Jawa dan Sumatera. Mereka biasanya memaksakan diri menyetir meski dalam kondisi kelelahan. Padahal, di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap 4 sampai 5 jam, pengguna kendaraan entah itu pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil sebaiknya berhenti sejenak dan menggunakan waktu istirahatnya itu dengan sebaik-baiknya.

"Paling tidak setelah empat-lima jam membawa kendaraan, pengguna kendaraan harus istirahat selama satu jam untuk tidur sejenak. Sehingga begitu bangun, badan segar dan dalam kondisi fit saat membawa kendaraannya," kata Budiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com