JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika menilai ada kepentingan politik dari partai politik tertentu di balik pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar, mengenai bail out Bank Century. Pernyataan Antasari itu disebut tidak benar.
"Itu untuk target politik. Ini mendegradasikan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono," kata Pasek di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2012).
Pasek mengatakan, masalah Century di DPR sudah selesai pada pengambilan keputusan di Panitia Khusus Century tahun 2010. Saat ini, kata dia, masalah Century seharusnya ada di ranah hukum dan tugas tim pengawas Century untuk memastikan bahwa rekomendasi Pansus berjalan.
"Mestinya tidak usah ditarik lagi ke politik kalau mau konsisten. (Pernyataan Antasari) itu hanya kata-kata yang ternyata digeserkan informasinya lalu menjadi sesat," kata Ketua Komisi III DPR itu.
Pasek berpendapat bahwa Timwas Century tak perlu memanggil Antasari untuk meminta klarifikasi. Pemanggilan Antasari, menurut dia, hanya akan menimbulkan kegaduhan politik.
Anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Yani mengatakan, dirinya akan meminta Timwas untuk mengundang Antasari. Selain itu, sebaiknya Timwas juga mengundang mantan Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji lantaran mengetahui perihal kasus itu.
"Jangan-jangan Pak Antasari memiliki hal-hal tertentu yang belum dia kemukakan," kata Yani.
Seperti diberitakan, Presiden membantah pernyataan Antasari kepada salah satu media televisi bahwa pertemuan dengan pimpinan lembaga penegak hukum dan auditor pada 9 Oktober 2008 membahas Bank Century. Rapat tersebut, kata Presiden, membahas antisipasi krisis di dalam negeri.
Presiden menegaskan, dokumentasi pertemuan itu lengkap. Ada rekaman video, foto, dan catatan setiap menteri yang hadir. Ada juga transkrip pembicaraan utuh yang dibagikan kepada wartawan seusai pernyataan pers. Buku setebal 40 halaman yang berjudul Bersatu Menghadapi Krisis Itu dilengkapi foto-foto dokumentasi pertemuan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.