Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baghdad, "Kota 1.001 Check Point"

Kompas.com - 15/08/2012, 13:41 WIB
Subur Tjahjono

Penulis

BAGHDAD, KOMPAS.com — Kota Baghdad, Irak, telah lama dikenal sebagai Kota 1.001 Malam. Namun, sekarang boleh dibilang Baghdad adalah "Kota 1.001 Check Point". Faktor keamanan yang membuat di semua penjuru kota terdapat check point.

Setiap kendaraan atau orang yang lalu lalang harus diperiksa tentara yang bersenjata lengkap. Wartawan Kompas Subur Tjahjono yang ikut rombongan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melaporkan dari Baghdad, Rabu (15/8/2012), ketatnya pemeriksaan keamanan itu sudah terasa sejak keluar dari Bandar Udara Internasional Baghdad, Selasa.

Mobil panser dan tank terlihat bersiaga di sudut-sudut jalan. Untuk melewati jembatan yang melintasi Sungai Tigris saja ada tiga check point. Pemeriksaan ekstraketat terasa saat memasuki kawasan yang disebut green zone, yaitu kompleks kantor pemerintahan, termasuk kantor perdana menteri, kementerian pertahanan, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Kendaraan Kedutaan Besar RI di Irak dapat lolos dari pemeriksaan karena petugas kedutaan memiliki ID card khusus yang dikeluarkan Sekretariat Negara Irak.

"Kartu saya ini berlaku setahun. Ada yang enam bulan," ujar Irawan Hadi Wardaya, seorang diplomat Kedubes RI di Irak. Tanpa ID card khusus, jangan harap bisa cepat melewati antrean pemeriksaan. Hal senada dikatakan Isam Adi, staf Kemenhan yang mengurus barang-barang dari bandara ke Kemenhan Irak.

"Wah, enggak terhitung jumlah check point-nya. Kalau 30 ada kali," kata Isam, yang akhirnya agak terlambat tiba di Kemenhan Irak. Pemeriksaan ketat juga dilakukan saat memasuki Hotel Ishtar di Jalan Sadoun Baghdad. Hotel itu persis berada di bundaran tempat patung Saddam Husein yang dirobohkan massa saat invasi Amerika Serikat ke Irak tahun 2003. Wartawan Tempo Philipus Parera, yang Rabu pagi hendak jalan-jalan di sekitar bundaran itu, diperingatkan tidak berjalan terlalu jauh karena keamanan. "Saya foto tentaranya juga tidak mau," ujar Philipus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com