Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Tak Konsisten, Ini Jawaban PKS

Kompas.com - 13/08/2012, 20:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai tidak konsisten terkait keputusan mendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) di putaran kedua Pilkada 2012 lantaran di Pilkada 2007 dan putaran pertama Pilkada 2012 telah "menghantam" Foke.

Selain itu, ketidakkonsistenan juga dinilai dari sikap PKS yang mengaku mengusung perubahan Jakarta di putaran pertama. Namun, PKS malah mendukung incumbent. Bagaimana tanggapan PKS atas penilaian itu?

Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta membantahnya. Anis menyebut ada dua alasan PKS memilih menyerahkan dukungan kepada pasangan Foke-Nara. Pertama, kata dia, untuk memenuhi harapan konstituen PKS di ibu kota setelah pasangan yang diusung, yakni Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini kalah di putaran pertama.

"Pada dasarnya pilkada putaran dua ini bukan perangnya PKS. Konstituen PKS di paling bawah beririsan paling besar dengan konstituen Foke. Kita ini ingin memenuhi harapan konstituen kita sendiri," kata Anis di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/8/2012) malam.

Alasan kedua, lanjut Anis, meskipun Joko Widodo (Jokowi) memang calon yang potensial, namun pihaknya ingin agar Jokowi lebih baik menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota di Solo. Pihaknya memberikan catatan negatif jika calon tersebut tidak menyelesaikan tugasnya seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berhenti menjadi anggota Dewan.

"Setiap pemimpin politik mesti berorientasi pada legacy, ada sesuatu yang dia wariskan. Kalau Jokowi bekerja 10 tahun di Solo, dia bisa mewariskan satu dekade yang bagus. Melompat-lompat seperti ini tidak bagus sebagai pendidikan politik. Dia tuntaskan dulu tugasnya toh masih muda juga. Enggak perlu buru-burulah, orang juga tahu prestasinya secara nasional. Itu pertimbangan kita," kata Anis.

Adapun mengenai kritikan Hidayat kepada Foke ketika putaran pertama namun kini malah bergabung, menurut Anis, kondisi itu sama halnya dengan sikap PKS di koalisi yang mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kritik terhadap koalisi kita siap. Bersikap kritis kewajiban kita baik kepada kawan atau kepada lawan karena tujuan kita ingin melakukan perbaikan," kata Wakil Ketua DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com