Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Ditinggal Mudik

Kompas.com - 13/08/2012, 12:17 WIB

TAJUK RENCANA

Tradisi tahunan mudik Lebaran tiba. Pekan ini, Jakarta, ibu kota DKI, akan ditinggal para pemudik yang akan berlebaran di kampung halaman.

Arus mudik mulai terasa di berbagai tempat pemberangkatan penumpang. Di sejumlah pelabuhan, terminal, dan stasiun kereta api, arus mudik mulai tampak. Para pemudik mulai tampak memadati jalanan menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tahun 2012 secara nasional diperkirakan lebih dari dua puluh juta pemudik bergerak dari berbagai kota ke kampung halaman. Sementara untuk wilayah Jakarta paling tidak 9 juta hingga 10 juta pemudik akan meninggalkan ibu kota. Jakarta akan berangsur sepi karena ditinggal para pemudik. Situasi sepi itu akan kita rasakan dalam pekan ini sampai berakhirnya Lebaran.

Lebaran adalah momentum yang baik bagi para pemimpin untuk memberikan yang terbaik kepada warga masyarakat yang akan berlebaran di kampung halaman. Menyediakan angkutan gratis untuk mudik Lebaran yang dilakukan sejumlah perusahaan adalah sesuatu yang sangat positif. Itulah salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan untuk berbagi dan mengembangkan solidaritas sosial. Kita mengapresiasi prakarsa itu.

Dalam mengantisipasi arus mudik dan Lebaran 2012, Polri menggelar Operasi Ketupat 2012. Kita menghargai langkah antisipasi Polri itu dalam menjalankan fungsi memberikan rasa aman dan mengayomi serta melindungi masyarakat. Lebih dari 88.230 personel—yang tentunya tidak bisa berlebaran—dilibatkan dalam Operasi Ketupat 2012 untuk mengamankan arus mudik serta menekan kriminalitas.

Menjaga keamanan Ibu Kota dan sekitarnya yang sebentar lagi ditinggal para pemudik adalah sesuatu yang harus jadi perhatian bersama. Rumah-rumah akan kosong ditinggalkan penghuninya untuk beberapa waktu sampai berakhirnya Lebaran. Rumah kosong itu biasanya akan menjadi sasaran aksi kriminalitas.

Melihat peristiwa yang belakangan ini terjadi di Ibu Kota, bukan hanya kriminalitas yang mengancam. Kebakaran menjadi ancaman baru. Sepanjang tahun 2012 sudah terjadi lebih dari 560 kebakaran di Jakarta, dengan berbagai penyebab. Kondisi ini jelas amat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian kita semua.

Sepinya Jakarta yang ditinggal para pemudik menuntut aparat kepolisian bekerja ekstra untuk mengamankan Jakarta dan sekitarnya. Sistem keamanan keliling perlu dihidupkan guna mengantisipasi berbagai ancaman kriminalitas. Berbagai tindak kejahatan, pencurian, perampokan, dan tindak kriminalitas lain sangat berpotensi terjadi di tengah sepinya Ibu Kota.

Memberikan yang terbaik adalah kata kunci yang perlu dipegang untuk melayani warga masyarakat yang akan berlebaran di kampung halaman. Inilah momentum yang tepat bagi pemerintah untuk hadir dan eksis pada saat rakyat membutuhkannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com