Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Yakin Rumah Anda Aman Ditinggal Mudik?

Kompas.com - 13/08/2012, 12:05 WIB

KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mencatat, aksi perampokan rumah kosong yang terjadi selama masa Operasi Ketupat Jaya 2011 berjumlah 187 kasus. Jumlah ini meningkat 7 persen dibandingkan Operasi Ketupat Jaya 2010, yakni 17 kasus.

Memang, walaupun pada temuan Polda tersebut belum ada data pasti mengenai angka kejahatan di tahun ini, khususnya kejahatan perampokan rumah, apakah Anda sudah yakin rumah Anda aman dari perampokan? Sementara hari raya Idul Fitri semakin dekat.

Mungkin, saat ini Anda telah mempersiapkan perjalanan menuju kampung halaman. Untuk itu, ada baiknya hindarkan diri Anda dan keluarga dari beban pikiran selama berlebaran di kampung halaman nanti.

Berikut beberapa kiat yang mungkin dapat Anda pertimbangkan untuk dilakukan, dipersiapkan, dan dicek kembali di rumah Anda sebelum Anda berangkat mudik.

Lama perjalanan

Pertama-tama, pastikan lamanya Anda akan melakukan perjalanan. Jika hanya melakukan perjalanan selama dua sampai tiga hari, langkah yang sebaiknya Anda ambil akan berbeda dengan perjalanan selama satu bulan.

Rumah sepi

Perhatikan, bahwa orang-orang asing dapat "memetakan" rumah mana yang selalu sepi, memiliki lampu selalu menyala, atau memiliki koran yang menumpuk di depan rumah. Untuk menghindari hal ini, Anda dapat memberhentikan langganan koran atau majalah Anda sementara waktu.

Sistem pengaman

Ada banyak jenis sistem pengamanan rumah yang dapat pasang di rumah Anda, mulai menyewa keamanan pribadi atau satpam sampai mengadopsi sistem alarm otomatis, jika ada bagian rumah yang dibuka secara paksa.

Namun, langkah tersebut cukup mahal. Menurut The Washington Post, rumah-rumah di Amerika Serikat yang tidak memiliki sistem alarm tiga kali lebih rentan terhadap perampokan daripada rumah dengan sistem alarm tertentu.

Mungkin, kasus di Indonesia sedikit berbeda. Langkah paling mudah adalah meminta bantuan tetangga Anda yang tidak pulang kampung untuk ikut menjaga rumah Anda.

Bantuan tetangga

Menjaga hubungan baik dengan tetangga sebenarnya bukan tindakan sia-sia. Anda bisa meminta bantuan salah satu tetangga untuk mengambilkan surat, koran, atau majalah yang diantar secara berkala ke rumah Anda. Dengan demikian, tidak akan ada benda-benda menumpuk di depan rumah.

Selain itu, tetangga yang cermat dapat dengan mudah mengetahui orang asing yang berusaha "memetakan" lingkungan Anda.

Tipu penjahat

Anda juga dapat membuat seolah-olah rumah Anda masih dihuni oleh seseorang dengan memasang sensor gerak atau bisa juga timer untuk mematikan dan menyalakan lampu rumah Anda. Pasang lampu-lampu hemat energi, jika Anda enggan membuang-buang listrik di rumah. Nyalakan perabotan-perabotan yang mengeluarkan suara seperti radio.

Benda berharga

Anda juga sebaiknya memastikan untuk tidak menyimpan semua benda-benda berharga di kamar tidur Anda. Kamar tidur merupakan target pertama yang lazim dituju oleh para perampok.

Kunci ganda

Jangan lupa mengunci, menggembok, dan merantai barang-barang yang dapat dengan mudah diambil orang lain. Tidak harus menjadi seorang perampok profesional untuk mengambil motor yang Anda tinggal begitu saja di depan rumah Anda selama satu bulan, bukan?

Satu lagi, pastikan garasi Anda terkunci. Selain pintu utama, seringkali pemilik rumah lupa mengunci garasi mobil mereka. Padahal, pintu garasi jauh lebih besar dari pintu utama.

Hati-hati bicara di jejaring sosial!

Hal terakhir, yang sangat relevan dengan perkembangan zaman, adalah sebaiknya berhati-hati dengan penggunaan jejaring sosial. Selalu meng-update Facebook, Twitter, atau Instagram Anda dengan "tanpa sengaja" memberitahukan, bahwa seluruh keluarga Anda sedang tidak ada di rumah merupakan "undangan" yang cukup jelas bagi orang-orang dengan niat jahat.

Selamat berlebaran di kampung halaman!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com