Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Mudik Mulai Bergerak

Kompas.com - 13/08/2012, 11:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang pemudik yang hendak merayakan hari raya Idul Fitri mulai bergerak menuju kampung halaman masing-masing. Diperkirakan lebih dari 22 juta penduduk Indonesia melakukan perjalanan secara serentak tujuh hari sebelum dan setelah hari raya dengan berbagai moda transportasi.

Data resmi Kementerian Perhubungan menunjukkan, dari 22 juta pemudik tersebut, 16,5 juta di antaranya menggunakan berbagai moda angkutan. Sisanya memakai kendaraan pribadi, seperti mobil atau sepeda motor.

”Jumlah pemudik bisa saja lebih besar dari itu karena angka yang benar-benar diketahui adalah jumlah pemudik pengguna angkutan umum, yakni 16,5 juta,” ujar Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam penerbangan dari Banyuwangi ke Surabaya, Minggu (12/8/2012).

Menurut Bambang, dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik bahkan diprediksi bisa 25 juta hingga 27 juta jiwa.

Survei tersebut diselenggarakan di 12 kota besar terhadap 12.000 rumah tangga. Survei ini dibutuhkan Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan gambaran awal jumlah orang yang akan mudik.

”Tentunya ini adalah proxy (pendekatan) atas jumlah pemudik. Adapun angka sekitar 16 juta adalah pemudik angkutan umum. Selisihnya itu adalah pemudik berkendaraan pribadi dan yang tidak jadi mudik. Itulah makanya kami menjadwalkan survei lanjutan setelah Lebaran nanti untuk menanyakan responden yang sama, jadi atau tidaknya mudik,” tuturnya.

Untuk mengetahui perkiraan jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor, Kementerian Perhubungan memperhitungkan setiap satu juta sepeda motor akan mengangkut 1,75 juta orang.

Asumsinya, 75 persen dari pengendara sepeda motor itu membonceng satu orang. Sementara pemudik yang menggunakan mobil jumlahnya empat kali lipat pengguna sepeda motor.

Dengan besarnya angka pemudik ini, kemacetan lalu lintas akan menjadi keniscayaan. Karena itu, koordinasi yang rapi di antara petugas di lapangan antardaerah sangat dibutuhkan untuk meminimalkan stagnasi kendaraan di jalur mudik. Puncak arus mudik diperkirakan pada 16 atau 17 Agustus 2012.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah pemudik dari Jakarta merupakan yang terbesar. Tahun ini jumlah pemudik dari Jakarta diperkirakan mencapai 8,3 juta orang atau naik 15,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,2 juta jiwa.

Tren pemudik Jakarta sebagian besar masih memilih kendaraan pribadi. Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat, estimasi mobil pribadi yang bergerak dari Jakarta sebanyak 4,4 juta kendaraan. Sementara sepeda motor berjumlah 1,5 juta-2,5 juta unit.

Meskipun untuk menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur terdapat beberapa jalur alternatif, jalur pantai utara (pantura) tetap menjadi pilihan bagi pemudik. Di jalur ini, kemacetan terjadi karena masalah klasik, seperti perempatan jalan, pasar tumpah, atau pelintasan kereta api.

Beban jalur pantura bisa berkurang seandainya pengguna kendaraan mau memilih jalur alternatif. Namun, persoalannya, jalur alternatif di wilayah tengah Jawa Barat dan perbatasan Jawa Tengah lebih layak dilalui pada siang hari. Dari survei yang dilakukan Kompas, sebagian jalur alternatif berisiko untuk dilalui pada malam hari karena jalannya relatif sempit, berkelok, dan tidak ada lampu penerangan.

Besarnya jumlah kendaraan yang bergerak selama dua pekan ke depan tidak hanya menimbulkan potensi kemacetan, tetapi juga kecelakaan.

Pengemudi dituntut meningkatkan kewaspadaan serta lebih disiplin dalam berkendara. Masyarakat diminta berani menegur pengemudi yang mengantuk dan ugal-ugalan. Tujuannya adalah menekan angka kecelakaan yang kerap terjadi akibat kelalaian pengemudi.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

    Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

    Nasional
    Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

    Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

    Nasional
    Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

    Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

    Nasional
    Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

    Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

    GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

    Nasional
    Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

    Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

    Nasional
    Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

    Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

    Nasional
    Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

    Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

    Nasional
    PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

    PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

    Nasional
    Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

    Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

    Nasional
    Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

    Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

    Nasional
    Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

    Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

    Nasional
    Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

    Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

    Nasional
    PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

    PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

    Nasional
    Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

    Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com