Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan untuk KPK Mengalir di Dunia Maya

Kompas.com - 11/08/2012, 04:34 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangani kasus dugaan korupsi simulator SIM juga mengalir lewat dunia maya. Para aktivis anti-korupsi melayangkan petisi agar Polri menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada KPK.

Petisi melalui www.change.org/serahkankeKPK itu diprakarsai oleh para aktivis anti-korupsi, seperti pengamat kepolisian yang juga mantan perwira menengah kepolisian, Bambang Widodo Umar, dan putri mantan Presiden RI, Abdurahman Wahid, Anita Wahid.

Petisi ini juga didukung oleh kalangan budayawan, seperti Benny Susetyo dan Radar Panca Dahana; ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti, Yenti Garnasih; Todung Mulya Lubis; mantan Jaksa Agung, Abdul Rahman Saleh; penasihat Jaksa Agung, Chairul Imam; Donal Fariz dari ICW; sampai ibu rumah tangga peduli anti-korupsi, Rebecca Gultom.

Sejak dibuka beberapa hari lalu, petisi ini sudah ditandatangani lebih dari 2.000 orang dari berbagai lapisan masyarakat. Petisi ini ditujukan langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Timur Pradopo.

Ribuan orang telah ikut mendesak Polri menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada KPK. "Iya, sudah tembus 2.000 lebih. Petisi ini pertumbuhan dukungannya berjalan secepat petisi buruh migran. Harapannya, dukungan dari warga masyarakat tersebut dapat didengarkan oleh pembuat kebijakan," kata aktivis platform change.org, Usman Hamid, Jumat (10/8/2012).

Dalam petisi tersebut, berbagai lapisan masyarakat memberikan tanggapannya atau alasan mendukung KPK dan meminta Polri tak ikut menyidik. "Karena rata-rata kasus yang dipegang Polisi akhirnya di SP3 kan?" tulis Doni Kirana.

Slamet S Nurhendratno menuliskan dukungannya kepada KPK. "KPK lebih jujur dalam memeriksa korupsi." Mereka pun berharap Polri terbuka tanpa ikut menangani korupsi simulator SIM yang ditangani KPK.

Dalam petisi tersebut disebutkan, jika Polri melanjutkan penyidikan, maka Polri telah menabrak hukum. Polri harus mengintrospeksi diri dengan menempatkan dirinya sama dan setara di hadapan hukum.

Dalam petisi itu pula disebutkan, jika Polri menghalangi, maka slogan antikorupsi Polri hanya menjadi pepesan kosong. Usman berharap keberadaan situs change.org bisa memberikan manfaat bagi siapa pun dan di mana pun untuk menyuarakan kepeduliannya pada masing-masing bidang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

    KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

    Nasional
    Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

    Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

    Nasional
    Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

    Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

    Nasional
    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    Nasional
    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Nasional
    Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

    Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

    Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

    Nasional
    Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

    Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

    Nasional
    Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

    Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

    Nasional
    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Nasional
    Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

    Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

    Nasional
    Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

    Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

    Nasional
    KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

    KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com