Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Skenario Jalur Mudik Pulau Jawa oleh Jasa Marga

Kompas.com - 10/08/2012, 13:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang arus mudik Lebaran tahun 2012, PT Jasa Marga mempersiapkan sejumlah skenario lalu lintas bagi para pemudik, khususnya bagi pemudik yang memiliki tujuan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berbagai kebijakan skenario tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik hingga selamat sampai kampung halaman.

Dari sisi transaksi gerbang tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan memfungsikan gerbang Tol Cikampek hanya sebagai gerbang keluar atau pembayar tol. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan drastis jumlah kendaraan pemudik pada saat transaksi di gerbang tol pada H-3 tersebut.

"Jumlah gardu yang dioperasikan mencapai 14 gardu transaksi. Tapi ini disesuaikan dengan kondisi di lapangan," ujar Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Hasanudin, saat konferensi pers di kantornya, Jumat (10/8/2012) siang.

Hasanudin mengatakan, selama gerbang Tol Cikampek dijadikan hanya sebagai gerbang keluar atau pembayaran, kendaraan dari arah Cikampek yang akan masuk tol akan diarahkan menuju gerbang Tol Kalihurip Selatan dan gerbang Tol Sadang. Apabila terjadi kemacetan di ujung Tol Cikampek ke arah pantura, imbasnya diperkirakan akan mencapai jalan tol Jakarta-Cikampek.

Apabila kemacetan sudah mencapai Kalihurip, kata Hasanudin, pengguna jalan tol yang akan menuju pantura disarankan keluar ke gerbang Tol Kalihurip Utara. Setelah itu pengguna jalan tol disarankan untuk belok kanan di pertigaan pertama menuju ke arah jalan layang Cikampek.

Persiapan pengaturan lalu lintas pun tak hanya sampai di situ. Bila kepadatan kendaraan sudah mencapai Simpang Susun Dawuan, pengguna jalan tol yang hendak menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur melalui pantura disarankan untuk belok ke arah Tol Cipularang dan keluar di gerbang Tol Sadang. Jika sudah sampai di Sadang, pengguna jalan dipersilakan untuk lurus dan masuk pantura melalui Subang, Cikamurang, Kadipaten, dan Cirebon.

Apabila jalur pantura macet total, Jasa Marga akan menyarankan masyarakat yang akan menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk melalui lintas selatan (masuk Cipularang, keluar di Cileunyi, Sumedang, Kadipaten, dan Cirebon). Bisa juga melalui Nagrek, Malangbong, dan Tasikmalaya.

Dengan demikian, untuk menuju Cirebon dari Jakarta-Cikampek, terdapat tiga jalur alternatif. Pertama melalui jalur utara, yaitu dari Cikampek melewati Pamanukan-Jatibarang-Palimanan-Cirebon dengan panjang 217 km dan ditempuh selama 4 jam dalam kondisi lancar.

Alternatif kedua, melalui jalur tengah, yaitu Tol Cipularang keluar di gerbang Tol Sadang, berlanjut ke Subang-Cikamurang-Kadipaten-Palimanan-Cirebon dengan panjang 227 km dan waktu tempuh sekitar 5 jam.

Alternatif ketiga, melalui jalur selatan, yaitu dari Dawuan masuk melalui Cipularang dan keluar di Cileunyi-Sumedang-Kadipaten-Palimanan-Cirebon dengan panjang 251 km dan waktu tempuh sekitar lima jam.

"Jasa Marga juga membangun posko terpadu antara cabang Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi di Km 66+000A jalan tol Jakarta-Cikampek, berisikan personel kepolisian. Mereka akan mendistribusikan kendaraan melalui jalur utara, tengah, maupun selatan," kata Hasanudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com