Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pemudik Selalu Naik, Penumpang KA Turun

Kompas.com - 07/08/2012, 11:11 WIB
Galih Prasetyo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut hari raya seperti Idul Fitri atau Lebaran, mudik sudah menjadi semacam ritual. Tampaknya perlahan tiap tahunnya angka orang mudik bertambah. Lantaran makin banyak orang yang bermukim di Jakarta atau di kota-kota besar lainnya. Urbanisasi meningkat. Rutinnya gejala mudik diikuti dengan persoalan transportasi yang menuntut jawaban.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Ellen Tangkudung menuturkan, arus mudik di tahun 2012 (1433 Hijriah) ini kemungkinan besar akan mengalami peningkatan. Ia menjelaskan, angkutan jalan saja jumlah penumpang diprediksikan meningkat 1,30 persen mencapai 5.596.892 orang lebih besar ketimbang di tahun 2011 (1432 Hijriah) yang sebesar 5.524.875.

"Mudik kan sudah jadi ritual ya, tiap tahun jadi rutin. Dan itu makin lama memang makin banyak orang mudik. Karena makin banyak orang yang dari desa tinggal di kota," kata Ellen Tangkudung kepada Kompas.com, Selasa (7/8/2012).

Berdasarkan data yang diterima dari MTI, secara nasional hampir seluruh moda transportasi jumlah penumpang mudik diprediksikan meningkat di tahun 2012, setidaknya dibandingkan dengan tahun 2011. Seperti, angkutan sungai, danau dan penyeberangan (SDP) jumlah penumpangnya diprediksi meningkat sebanyak 3.384.174 orang (atau naik 4,20 persen) dari 3.247.804 orang, angkutan laut 1.530.456 (atau naik 5 persen) dari 1.457.557 dan angkutan udara sebesar 3.285.788 (naik 10 persen) dari 2.987.081 orang.

Penumpang Kereta Api Turun

Sementara jumlah penumpang kereta api di tahun 2012 diprediksikan menurun menjadi 1.636.903 orang dari sebelumnya sebesar 1.904.517 di tahun 2011 (atau turun -14.05 persen). Menurut Ellen, hal itu disebabkan kebijakan PT KAI yang mengurangi kapasitas penumpang dengan tujuan ingin menghadirkan kenyamanan. Hanya calon penumpang yang memiliki karcis yang diperbolehkan menaiki kereta. Hal itu disesuaikan dengan kapasitas kereta.

"Tetapi di tahun ini, PT KAI mengurangi kapasitas. Karena janjinya ingin lebih menciptakan rasa nyaman para penumpag. Sehingga tak ada lagi penumpang yang berdesak-desakan. Itu kebijakan yang bagus," tutur Ellen yang juga Kepala Laboraturium Transportasi UI.

Ellen menilai kereta api masih merupakan kendaraan angkutan yang favorit. Kereta api dinilai moda transportasi yang paling aman dan jarang sekali terjadi kecelakaan. Kebijakan mengurangi kapasitas kereta api dipandang baik. Tetapi mesti mempertimbangkan kemana orang-orang yang biasa mudik menggunakan kereta apabila kapasitasnya dikurangi.

"Ada orang-orang yang rutin naik kereta tidak bisa pakai kereta," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com