Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Lapas Mengisi Ramadhan dengan Membatik

Kompas.com - 06/08/2012, 16:49 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com -- Sebagian penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Kendal, Jawa Tengah, mengisi kegiatan puasa dengan cara membatik. Seperti yang terlihat di samping perkantoran pegawai Lapas Kendal, Senin (6/8/2012).

Ada sekitar 10 penghuni Lapas yang asyik membatik di selembar kain putih berukuran 60 X 120 centimeter. Motif batiknya adalah flora fauna, khas batik Kendal. Menurut Kodri (37) warga Kendal yang telah menjadi penghuni Lapas Kendal sejak 3,5 tahun lalu, mengaku belajar batik 5 bulan lalu. Ia bersama teman-temannya belajar dari instruktur batik yang didatangkan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kendal. Sejak itu, lelaki yang dihukum 16 tahun penjara karena membunuh tersebut, sangat suka membatik.

"Asyik juga membatik ini. Selain bisa menghilangkan kejenuhan di penjara, juga bisa untuk melancarkan membatik. Apalgi di bulan puasa," kata Kodri. Ia berharap, selepas dari penjara nanti, bisa membuka usaha batik di rumahnya untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi, terangnya, Kabupaten Kendal sedang giat-giatnya melestarikan batik Kendal.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sakban (39), warga Tambakrejo, Patebon. Lelaki yang menjadi penghuni Lapas sejak 5 bulan lalu mengaku, sangat senang bisa diberi kesempatan belajar membatik. Ia yang berada di Lapas karena melakukan kekerasan kepada istrinya ini, juga ingin menjadi pengusaha batik kecil-kecilan setelah bebas.

"Saya ditahan 5 tahun penjara. Setelah lepas, saya ingin membuka usaha batik. Tentu bila ada modal," akunya.

Sementara itu, Kasubsi Registrasi Lapas Kendal Imam Dimyati yang mewakili kepala Lapas Kendal karena sedang tidak ada di tempat, menyebukan ada sekitar 10 napi yang belajar batik. Mereka adalah penghuni Lapas yang menjalani hukuman minimal 5 tahun. Kegiatan membatik ini dilakukan tidak hanya di bulan puasa, tapi juga di bulan-bulan lainnya. Cuma intensitasnya, di bulan suci ini ditambah. "Mereka dilatih membatik oleh Disperindag," kata Imam.

Imam berharap setelah keluar dari Lapas nanti, mereka bisa mengembangkan keterampilannya dan membuka usaha batik. Ia menambahkan, untuk mengisi bulan puasa ini, Lapas Kendal juga melakukan kegiatan tarawih bersama, tadarus dan siraman rohani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com