PEKANBARU, KOMPAS.com -- Ketua Harian Panitia Besar (PB) PON Riau Syamsurizal diperiksa penyidik KPK terkait kasus gratifikasi PON XVIII di Pekanbaru.
Dengan mengenakan pakaian tradisional Melayu Teluk Belanga warna hijau, Syamsurizal memenuhi panggilan KPK sekitar pukul 10.00 WIB di ruang Catur Prasetya Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru, Senin (30/7/2012).
Kepada wartawan ia mengakui bahwa materi pemeriksaan masih terkait "uang lelah" atau suap untuk DPRD Riau dalam pembahasan revisi Perda Nomor 6 Tahun 2010 tentang penambahan anggaran tahun jamak untuk pembangunan lapangan tembak PON di Pekanbaru.
"Ya, saya ada ditanya tentang aliran dana uang lelah tersebut oleh penyidik. Tapi saya tidak tahu tentang itu," katanya.
Ia mengaku diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi pemberkasan tersangka mantan Kepala Dispora Riau, Lukman Abbas.
Selain itu, mantan Bupati Bengkalis itu sempat menjelaskan kepada penyidik tentang fungsi PB PON yang bertugas sebagai penyelenggara pertandingan.
KPK pada saat yang sama juga memeriksa Sekretaris DPRD Riau, Zulkarnain Kadir serta ajudan Gubernur Riau Said Faisal.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan Syamsurizal diperiksa sebagai saksi dengan statusnya sebagai ketua harian PB PON Riau.
"Syamsurizal dianggap mengetahui adanya aliran dana korupsi yang akan diberikan kepada anggota DPRD Riau yang akan merevisi dua Perda untuk PON," kata Johan Budi.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan 13 tersangka terkait dugaan gratifikasi dalam revisi Perda untuk pendanaan proyek PON Riau. Sebanyak 10 tersangka merupakan anggota dan pimpinan DPRD Riau, sedangkan sisanya adalah kontraktor dan pegawai Dispora Riau.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.