Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian BUMN pun Harus Evaluasi Internal

Kompas.com - 28/07/2012, 19:59 WIB
Sidik Pramono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Republik Indonesia harus membentuk tim investigasi atas insiden Cinta Manis pada Jumat (27/7/2012). Kementerian BUMN pun harus melakukan evaluasi internal terkait insiden tersebut.

Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari menyatakan, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengecam penembakan nyasar yang dilakukan pasukan Brimob yang menewaskan seorang anak dan melukai sejumlah warga dalam konflik agraria antara PTPN VII Cinta Manis di Ogan Ilir dengan para petani setempat.

Fraksi PDI-P juga menyesalkan kekerasan yang dilakukan pasukan Brimob terhadap warga sekitar.

Menurut Eva, Sabtu (28/7/2012), problem Cinta Manis, selain menyuguhkan ketidakprofesionalan polisi sebagai "pemadam kebakaran" konflik-konflik agraria; sumber persoalan justru politik lepas tangan Kementerian BUMN.

"Mediasi yang ditawarkan Kementerian BUMN justru dinegasikan mereka sendiri," tegas Eva.

Eva memaparkan, setelah para petani dr 22 desa yang menuntut pengembalian tanah mereka yang diserobot PTPN VII melakukan aksi pada 1-6 Juli di Jakarta, pada 16 Juli Kementerian BUMN menawarkan mediasi.

Pada pelaksanaannya, pihak Kementerian BUMN menolak meneruskan dialog dan mediasi dan menantang penyelesaian lewat pengadilan.

Mediasi buntu hanya karena para petani meminta adu data dan meminta pengukuran ulang sesuai data yang dimiliki para pihak. Kementerian menolak tawaran rasional ini dan sejak itu ekskalasi konflik semakin menjadi hingga meledak.

Seperti diberitakan, terjadi bentrok antara warga dengan polisi di Desa Limbang Jaya I dan II, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada Jumat (27/7/2012) siang. Angga bin Dharmawan (12) tewas tertembak. Empat warga lainnya terluka kena tembakan dalam konflik berlatar belakang konflik lahan PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com