Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluncuran Buku Peringati Tragedi 27 Juli

Kompas.com - 26/07/2012, 22:55 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mengisi peringatan Tragedi Berdarah 27 Juli 1996, Srikandi Demokrasi Indonesia (SDI) menggelar peluncuran dan bedah buku Menyusuri Jalan Perubahan karya Ribka Tjiptaning Proletariyati.

Acara ini digelar pada Kamis (26/7/2012) sore di Posko Prospera, Jalan Diponegoro No 58, Jakarta Pusat.

Ribka Tjiptaning yang juga merupakan anggota Komisi IX DPR RI dari PDI-P mengatakan, peringatan ini bukan sekadar mengingat Tragedi Berdarah yang meruntuhkan posko PDI pada enam tahun silam, melainkan juga dengan buku yang diluncurkannya ini akan menunjukkan jalan perubahan baru bagi bangsa Indonesia.

"Perubahan itu datang dari diri kita sendiri. Kekuatan itu berasal juga dari diri kita sendiri. Tetap berjuang, sampai menang, merdeka!" seru perempuan pencetus rumah sakit tanpa kelas untuk rakyat itu seusai peluncuran bukunya.

Bedah buku yang dihadiri ratusan orang tersebut sengaja digelar lesehan di bekas reruntuhan posko PDI, Jalan Diponegoro No 58, karena menurut Ning, posko tersebut memberikan banyak kenangan bagi massa partai berkepala banteng tersebut.

Ia menghadirkan pembicara, di antaranya Ratna Sarumpaet, Ikrar Nusa Bhakti, Asvi Warman Adam, dan Zuhairi Misrawi, yang mendukung gerakan fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang akrab disapa Ning tersebut.

Buku Menyusun Jalan Perubahan ini lebih kurang berisi otobiografi dan riwayat keluarga serta perjuangan Ning selama berkiprah bersama partainya. Buku tersebut disunting oleh AJ Susmana dan Kelik Ismunanto.

Rencananya, seusai penandatanganan buku yang dibagi-bagikan secara gratis tersebut, Ning yang juga anak seorang anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), RM Soeripto Tjondrosaputro, akan menggelar tabur bunga di tanah posko bersejarah itu.

"Tadinya mau dihadiri juga oleh kawan kita Jokowi, tetapi dia berhalangan hadir karena jatah ke Jakarta adalah akhir pekan saja, jadi tabur bunganya sama kawan lain saja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com