Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayanan Transportasi Masih Menjadi Kendala

Kompas.com - 18/07/2012, 02:20 WIB

Jakarta, Kompas - Meski secara umum pelayanan haji dinilai memuaskan, masalah transportasi, baik udara maupun darat, masih menghadapi persoalan yang tak sederhana. Pemerintah Indonesia meminta Pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan pelayanan transportasi agar tidak terjadi keterlambatan.

”Untuk transportasi, baik udara maupun darat, kita menghadapi persoalan yang tidak sederhana. Transportasi ini terkait Pemerintah Arab Saudi. Kami sudah meminta ada gate baru. Dengan gate baru, keterlambatan bisa ditekan menjadi dua-tiga jam dari delapan-sembilan jam,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali saat penyampaian hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji yang dilakukan Badan Pusat Statistik di Jakarta, Selasa (17/7).

Secara keseluruhan, indeks kepuasan terhadap Panitia Penyelenggara Ibadah Haji 1432 Hijriah/2011 sebesar 83,31 persen dan dinilai memuaskan. Aspek pelayanan dengan pemenuhan harapan tertinggi terdapat pada pelayanan petugas kelompok terbang sebesar 88,37 persen dan terendah pada pelayanan transportasi, yakni 77,41 persen.

”Ini merupakan hasil survei kepuasan jemaah haji yang dilakukan Badan Pusat Statistik. Survei ini adalah kegiatan yang kedua kalinya,” kata Kepala BPS Suryamin.

Menurut Suryadharma, penilaian jemaah haji tersebut sangat obyektif. ”Indeks yang diberikan semua memuaskan dengan nilai rata-rata di atas 80,” katanya.

Menurut Suryamin, survei tersebut dilakukan untuk mengetahui besarnya kesenjangan antara kepentingan dan kepuasan jemaah haji terhadap mutu dan pelayanan yang diberikan oleh pihak penyelenggara haji untuk mengetahui variabel/dimensi kualitas layanan yang perlu ditingkatkan dalam penyelenggaraan ibadah haji, dan mengetahui ukuran kepuasan/ketidakpuasan jemaah haji sebagai salah satu pengukuran kinerja dari sistem manajemen mutu di Kemenag.

Metode pendataan adalah mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan mengumpulkan data dari kuesioner yang diisi jemaah haji terpilih sebagai sampel, sedangkan data sekunder diperoleh dari pengamatan langsung pada obyek penelitian, statistik jemaah haji, statistik petugas, serta data operasional haji tahun terkait dan tahun sebelumnya.

”Jemaah haji yang mengembalikan kuesioner sebanyak 5.429 jemaah dan yang layak diolah sebanyak 5.348 kuesioner atau 98,51 persen,” kata Suryamin.

Aspek yang dinilai pelayanan yakni petugas haji (petugas kloter/nonkloter), ibadah, transportasi, akomodasi, katering, kesehatan, serta umum (informasi, administrasi, barang bawaan, dan dokumen).

Biaya ibadah haji tahun 2012 ini pun naik menjadi 3.617 dollar AS (sekitar Rp 34 juta). Artinya ada kenaikan 84 dollar AS. ”Kenaikan ini tidak bisa dihindari karena ada kenaikan biaya pemondokan, kenaikan avtur, dan kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Namun, dengan kenaikan 84 dollar AS itu, jemaah mendapatkan peningkatan keringanan. Ada dana manfaat dari setoran awal mereka dan dipergunakan untuk mereka juga. Ada peningkatan subsidi 2011 ke 2012. Pemondokan tahun 2011 sebesar 3.150 riyal, tahun 2012 naik menjadi 4.300 riyal,” kata Suryadharma. (LOK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com