Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Tanggapi Positif Bantuan untuk IMF

Kompas.com - 13/07/2012, 14:21 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati menyambut positif niat Indonesia membeli surat berharga Dana Moneter Internasional senilai 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 9,405 triliun. Hal ini sesuai dengan usaha meningkatkan peran negara-negara berpenghasilan menengah (middle income countries) dalam menentukan tingkat kesehatan dan kualitas kondisi perekonomian global.

Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan RI, mengatakan, kendati kontribusi negara-negara berpenghasilan menengah terhadap PDB dunia hanya mencapai 30 persen, perannya dalam pertumbuhan ekonomi dunia melebihi 60 persen.

"Oleh karena itu, peran Indonesia dalam komunitas global semakin penting. Ini tak hanya ditujukan dengan berpartisipasi secara kebijakan, tetapi juga dalam pemberian resources," kata Sri Mulyani seusai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/7/2012).

Menurut Sri Mulyani, upaya penghimpunan dana yang dilakukan IMF adalah bentuk solidaritas global dalam menjaga perekonomian dunia. Ekonom lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, semua negara di dunia turut bertanggung jawab untuk menjaga agar dunia tak mengalami krisis yang lebih dalam.

"Maka itu, mereka juga ikut melakukan urunan untuk menjaga dan menciptakan insurance yang efektif agar krisis tidak semakin berkepanjangan dan memburuk," katanya.

Terkait pembelian surat berharga IMF tersebut, menurut Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, IMF bukan dalam posisi mengajukan permintaan kepada Indonesia. Pembelian surat berharga IMF menjadi komitmen kepala pemerintahan G-20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Los Cabos, Meksiko, 18-19 Juni 2012.

Para kepala pemerintahan itu berkomitmen untuk berkontribusi mengatasi krisis global. Komitmen tersebut harus dibawa ke negeri masing-masing dan diputuskan. "Saya hanya ingin menginformasikan, mengingatkan, kontribusi sukarela dari banyak negara itu bukanlah hadiah atau hibah. Itu akan terus menjadi cadangan negara-negara yang berkontribusi. Dana itu tidak dialokasikan untuk daerah tertentu di dunia. Ini bukan disediakan hanya untuk Eropa," kata Lagarde.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, seusai mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, menyatakan, "Presiden menyampaikan, Indonesia tetap memberikan kontribusi pada perekonomian global serta memberikan dorongan dalam forum ASEAN dan G-20 agar tetap memberikan kontribusi pada perekonomian global."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com