JAKARTA, KOMPAS.com — Belum lama ini, nama Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati, yang juga mantan Menteri Keuangan RI, digadang-gadang sebagai calon presiden. Sri Mulyani sempat dicalonkan sebagai presiden oleh Partai Serikat Rakyat Independen. Lantas, apa tanggapan Sri Mulyani terkait pencalonan tersebut?
"Saya bicara di sini (Istana Kepresidenan) dalam kapasitas sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Dalam etika saya, saya tidak diperbolehkan secara profesional untuk memberikan komentar soal politik dalam suatu negara," kata Sri Mulyani kepada para wartawan seusai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/7/2012).
"Saya menghormati Indonesia dan saya menghormati etika Bank Dunia. Terima kasih," sambung Sri Mulyani tegas.
Alhasil, para wartawan mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih jauh soal dukungan sejumlah pihak terhadap dirinya untuk maju pada Pemilu Presiden 2014. Beberapa pihak mengaku kagum dengan sosok Sri Mulyani. Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, Masud Said, misalnya, mengatakan, Sri Mulyani memiliki daya pesona tinggi secara kalkulasi politik. Namun, dia membutuhkan etalase yang baik.
"Masalahnya apakah Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) bisa menjadi etalase yang baik bagi Sri Mulyani untuk Pemilu 2014," kata Masud, Jumat (5/8/2011), di Surabaya. Menurut Masud, yang juga dikenal sebagai intelektual Nahdlatul Ulama (NU), di Indonesia struktur politik harus kuat walaupun melalui jalur independen. Kultur politik tertentu yang ditawarkan dan daya personal harus ada dan bekerja bareng untuk mendapatkan suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.