Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Partai Tak Jalan, Foke-Nara Terancam

Kompas.com - 13/07/2012, 11:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis antikorupsi Teten Masduki mengungkapkan, kekuatan suara pasangan Foke-Nara terancam pada pilkada putaran kedua. Pasalnya, meski didukung partai besar, yaitu Demokrat, pasangan nomor urut satu tersebut tetap tidak bisa menggerakkan pemilih.

"Tidak signifikan partai bisa menggerakkan pemilih. Kalaupun ada koalisi partai mendukung Foke, menurut saya, tidak akan banyak berpengaruh untuk menggerakkan pemilih rasional," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/7/2012).

Teten melanjutkan, melejitnya suara pasangan Jokowi-Ahok dalam putaran pertama, ditentukan oleh karakter pemilih rasional yang semakin menguat. Karakter pemilih rasional yang dimaksud adalah, pemilih yang berasal dari kelas menengah ke atas dengan pendidikan yang cukup serta karakter pemilih yang ingin perubahan. Hal tersebut jugalah yang membuat suara pada partai besar lain, seperti PKS dan PAN, yang memiliki calonnya masing-masing gagal mendapat suara banyak sehingga harus gugur dalam putaran pertama.

"Ya kalau pemilih dari kelas menengah ke bawah kan masih dipengaruhi oleh kekuatan uang," lanjutnya.

Oleh sebab itu, yang harus diwaspadai pada putaran kedua adalah kecenderungan pemilih rasional yang pragmatis. "Pemilih rasional ini bahayanya kalau mereka berlibur aja, golputnya tinggi. Itu yang harus diimbau supaya mereka yang ingin perubahan tidak membuat pilkada jadi liburan," lanjutnya.

Seperti diberitakan, berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan nomor urut tiga, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, unggul dalam perolehan suara disusul Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di urutan kedua. Keunggulan pasangan Jokowi-Basuki mengejutkan karena dalam sejumlah survei yang dilakukan sebelum pemilihan, pasangan Fauzi-Nachrowi selalu unggul dalam perolehan suara.

Berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena tidak ada yang memperoleh suara 50 persen plus satu, maka pilkada dilanjutkan dengan putaran kedua antara Jokowi-Basuki dan Fauzi-Nachrowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com