JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei menyebutkan, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendapat elektabilitas teratas sebagai calon presiden di Pemilu 2014. Bagaimana tanggapan Megawati?
Megawati mengaku tak menjadikan hasil survei itu sebagai acuan. Bukan tidak memercayai kredibilitas lembaga survei, menurut Megawati, melainkan hasil survei bisa diatur untuk kepentingan tertentu.
"Statistik bisa direkayasa. Saya dulu belajar statistik. Saya bukan meniadakan (hasil survei), itu sebagai gambaran saja," kata Megawati ketika ditemui di kediamanannya di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2012).
Dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia, elektabilitas Megawati berada di posisi pertama dengan angka 18,3 persen. Prabowo Subianto meraih nilai tertinggi kedua dengan 18 persen, berikutnya Aburizal Bakrie dengan 17,5 persen. Begitu pula hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Menurut Megawati, saat ini yang terpenting adalah terus melakukan konsolidasi di internal agar tetap solid untuk menghadapi Pemilu 2014. Adapun di eksternal partai, kata dia, perlu diperbaiki penyelenggaraan pemilu agar berlangsung demokratis.
"Sejak reformasi, masih banyak terjadi kekurangan yang perlu diperbaiki supaya pemilu kita demokratis. Basisnya, pemilih itu dapat sebebas-bebasnya menentukan pilihannya dengan baik. Sekarang DPT (daftar pemilih tetap) saja enggak betul," kata mantan Presiden itu.
DPP PDI-P menilai belum waktunya untuk membicarakan capres dan cawapres. PDI-P masih melihat perkembangan dinamika politik nasional maupun internasional sebelum menentukan sikap mengenai pencapresan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.