Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ceko Kagumi Arsitektur Borobudur

Kompas.com - 09/07/2012, 11:08 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Presiden Republik Ceko Vaclav Klaus mengungkapkan kekagumannya terhadap Candi Borobudur. Hal itu disampaikan Menpora Andi Mallarangeng yang mendampingi Klaus mengunjungi Candi Borobudur, Minggu (8/7/2012). 

Menurut Andi, Klaus beserta istrinya, secara khusus ingin mengunjungi Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat melawat ke Indonesia. "Itu sebabnya pesawat yang membawa beliau tidak turun di Jakarta melainkan di Jogjakarta. Itu karena memang sangat ingin berkunjung ke Candi Borobudur dan Prambanan yang sudah sangat terkenal di dunia," katanya.

Setelah mengenakan kain batik sebagai syarat pengunjung untuk naik ke Candi Borobudur, Vlaclav didampingi Andi mulai berkeliling candi. Ia banyak menerima penjelasan tentang Candi Borobudur dari seorang petugas. Termasuk bahwa Borobudur tercatat dalam Rekor Dunia Guinness sebagai lcandi Buddha terbesar di dunia.

Vaclav dan istrinya nampak antusias menjelajah candi yang terletak di Kabupaten Magelang ini. Keduanya bahkan naik hingga tingkat ke-10. Mengutip Klaus, Andi mengatakan, kepala negara Ceko itu sangat mengagumi arsitektur Borobudur.

"Beliau terus bertanya bagaimana nenek moyang dulu bisa menyusun batu-batu dengan begitu indah dan rapi, sedangkan teknologi zaman dulu tidak seperti sekarang yang sudah sangat canggih. Apalagi dulu belum ada komputer, beliau masih terheran-heran," kata Andi.

Kedatangan mereka ke Indonesia, menurut Andi, lebih mempererat hubungan kedua negara.

Sementara itu, Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno mengatakan, kunjungan Presiden Ceko ke Candi Borobudur tentu akan berdampak positif bagi peningkatan kunjungan jumlah wisatawan.

"Tentu akan berdampak positif untuk peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, karena pasti akan gethok tular (dari mulut ke mulut). Akhir-akhir ini jumlah wisman dari Eropa Timur sudah mulai meningkat," kata Pujo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com