Sebanyak 10 anggota Pansus RUU Desa bertolak ke China, Jumat tengah malam lalu. Tim dipimpin langsung Ketua Pansus RUU Desa A Muqowwam. Rencananya, mereka akan berada di China hingga 12 Juli.
Salah satu anggota Pansus RUU Pemilu, A Malik Haramain, menjelaskan, China dipilih sebagai tujuan kunjungan karena dianggap sebagai salah satu negara yang mampu membangun negara dari kekuatan desa. Rencananya, tim akan mengunjungi Desa Huaxi di Beijing yang berhasil keluar dari kemiskinan.
”Dulu, Desa Huaxi ini miskin. Sekarang pendapatan per kapitanya 100.000 euro per tahun,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
Desa Huaxi berhasil keluar dari kemiskinan setelah membangun multi-industri secara swadaya. Semua warga memiliki saham dan berhak mendapatkan bagi hasil sebesar 5 persen dari pendapatan pabrik.
”Kami akan melihat kedudukan desa di China. Otoritas dan wewenang yang diberikan pemerintah, tata kelola pemerintah, dan bagaimana pengelolaan pembangunannya,” ujarnya.
Selain ke Huaxi, tim Pansus RUU Desa akan berkunjung ke Parlemen China untuk mengetahui regulasi tentang desa. Kantor pemerintahan daerah di Distrik Pinggu juga menjadi tujuan kunjungan kerja tim ini.
Tim Pansus RUU Desa mengharapkan seluruh informasi dan pengetahuan yang didapat dari kunjungan ke China dapat dijadikan referensi bagi penataan serta pengelolaan desa di Indonesia. ”Pengalaman pengelolaan desa-desa di China diharapkan bisa ditransformasikan dalam RUU Desa,” kata Malik.
Tak ikut kunjungan
Sementara itu, sebagian anggota Pansus RUU Desa memilih tidak mengikuti kunjungan kerja. Wakil Ketua Pansus RUU Desa Budiman Sudjatmiko memilih mengirimkan pertanyaan seputar pengelolaan desa ke Pemerintah Brasil.