Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Singo Edan" Tak Lanjutkan Jalan Kaki ke Mekkah

Kompas.com - 08/07/2012, 10:16 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA. KOMPAS.com - Aksi jalan kaki menuju Mekkah yang dilakukan Indra Azwan tak berlanjut setelah ia tertahan di perbatasan Thailand-Myanmar. Sedianya Indra akan berjalan kaki menuju Mekkah akan tetapi kondisi di perbatasan Thailand-Myanmar yang sedang konflik memaksanya pulang kembali ke Indonesia.

"Situasi di perbatasan Thailand Myannar sedang memanas. Terlebih lagi kondisi di dalam negeri Myanmar sedang dilanda konflik sehingga pak Indra memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Lagi pula izin tinggal di Myanmar hanya dua hari sehingga tidak memungkinkan baginya untuk berjalan kaki melewati Myanmar," terang Edi Halomoan Garning, Kuasa Hukum Indra Azwan dari Lembaga Perlindungan Hukum (LBH) Jakarta pada wartawan, Jakarta, Sabtu (7/7/2012) kemarin.

Informasi yang diperoleh, ketika Indra memasuki Ranggon, Ibu Kota Myanmar, rencana tidak berjalan dengan yang diharapkan. Izin tinggal untuk Indra di Myanmar hanya 2 hari dan hal tersebut tidak mungkin mengingat Indra berjalan kaki.

LBH Jakarta sebelumnya juga sudah mengingatkan Indra jika keadaan didaerah Semenanjung Malaya (Pattani) dan daerah Pakistan serta Afganistan sedang dilanda konflik bersenjata, tetapi Indra tetap kukuh dengan niatnya.

Meski demikian, Indra Azwan akan tetap berangkat ke Mekkah, namun dengan naik pesawat terbang. "Pak Indra akan tetap ke Mekkah tapi kali ini dengan naik pesawat. Kami besok Senin depan akan mengurus visa Pak Indra di Kedutaan Saudi agar visa dapat segera diperoleh dan Pak Indra dapat mengadu pada Tuhan," tambahnya.

Seperti yang telah diberitakan, Indra Azwan merupakan ayah dari seorang anak yang meninggal akibat tabrak lari. Kejadian itu berlangsung pada tahun 1993 silam. Anak sulungnya tewas ditabrak lari seorang polisi bernama Joko Sumantri. Kasus tabrak lari itu baru dibawa ke pengadilan tahun 2008 dan Joko diputus bebas karena kasus dianggap kadaluwarsa.

Indra tak terima akan putusan tersebut yang dirasanya tidak adil. Oknum pengadilan militer sengaja memperlambat penyerahan berkas kasus itu. Indra kemudian menggelar aksi jalan kaki dari Malang menuju Jakarta. Pertama, ia melakukan aksi jalan kaki pada tahun 2010 dan menemui Presiden.

Pada Maret 2012, ia kembali melakukan perjalanan dan baru tiba di Jakarta 18 Maret 2012. Lalu pada 26 Maret 2012 silam, Indra 'Singo Edan' Azwan memutuskan untuk ke Mekkah karena Presiden sudah tidak dapat lagi diharapkannya.

Dia memulai perjalanan menuju Mekkah, Arab Saudi, dimulai dari Istana Negara, Jakarta, pukul 09.00 WIB. Sedianya dirinya akhir tahun ini jika tidak ada halangan akan sampai di Mekkah mengadu pada Tuhan dan pelaku yang menabrak anaknya hingga meninggal akan diadili dengan seadil-adilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com