Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan KPK Periksa Bupati Amran Batalipu

Kompas.com - 05/07/2012, 05:10 WIB

Jakarta, Kompas - Komisi Pemberantasan Korupsi berencana memeriksa Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu. Pemeriksaan ini terkait kasus dugaan suap kepengurusan hak guna usaha perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Buol.

Demikian dikatakan Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu (4/7). Sejauh ini, KPK baru menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yaitu Yani Anshori dan Gondo Sujono.

Kedua petinggi PT Hardaya Inti Plantation ini ditangkap KPK di tempat terpisah pada 26 Juni dan 27 Juli. Anshori tertangkap tangan di Buol saat hendak menyuap pejabat di Buol terkait kepengurusan hak guna usaha perkebunan kelapa sawit di di Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol.

Belum ada penjelasan dari KPK mengenai pejabat yang hendak disuap tersebut. Namun yang jelas, KPK telah mencegah Amran Batalipu bepergian ke luar negeri untuk kepentingan penyidikan kasus ini.

Selain Amran, KPK juga mencegah pemilik PT Hardaya Inti Plantation (HIP), Hartati Murdaya, serta tiga karyawan PT HIP, yakni Benhard, Seri Sirithorn, dan Arim. Kelima orang tersebut dicegah ke luar negeri sejak 27 Juni 2012 hingga enam bulan ke depan.

Sementara itu, di Buol beredar kabar rencana penangkapan Amran oleh KPK dalam kasus tersebut. Kabar ini mewarnai pemungutan suara pada pemilihan bupati dan wakil bupati Buol, Selasa lalu, di mana Amran menjadi salah satu kandidatnya. Apalagi di Buol beredar kabar bahwa KPK telah menetapkan Amran sebagai tersangka dalam kasus itu.

Sebelumnya, dalam penangkapan Anshori, Amran lolos dari upaya penangkapan oleh KPK. Namun, Amran membantah hal tersebut dan memberi kete- rangan bahwa dia tidak pernah bertemu penyidik KPK. Namun, empat hari sebelum pemungutan suara, video upaya penangkapan Amran oleh tim penyidik KPK beredar di masyarakat dan membuat situasi memanas.

Kabar rencana penangkapan Amran oleh KPK tersebut membuat situasi agak tegang di titik-titik yang menjadi basis massa Amran. Terlebih penghitungan sementara masih mengunggulkan kandidat nomor urut 1, yakni pasangan Amiruddin Rauf- Syamsuddin Koloi. Dua kandidat ini memang bersaing ketat pada Pilkada Buol yang juga bersaing ketat pada pemilihan lima tahun lalu.

Terkait gencarnya kabar rencana penangkapan Amran oleh KPK tersebut, Amran meminta pendukungnya tenang. ”Saya minta semua tenang. Jangan terpancing oleh isu-isu yang memprovokasi dan jangan sampai berbuat anarki,” katanya.

(faj/Ren)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com