Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas : Kekerasan Kurangi Kepercayaan Publik pada Polri

Kompas.com - 01/07/2012, 14:26 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta Polri meningkatkan kinerjanya, khususnya dalam menjamin keamanan dan ketertiban di masyarakat. Pasalnya, belakangan ini banyak kasus kekerasan yang muncul di tengah masyarakat.

"Berkurangnya rasa aman dan terganggunya keamanan, serta kasus-kasus kekerasan yang muncul akan mengurangi kepercayaan publik kepada Polri dan pemerintah," kata Anas melalui pesan singkat, Minggu (1/7/2012).

Hal itu disampaikan Anas terkait peringatan Hari Bhayangkara Polri ke-66 yang jatuh hari ini, Minggu (1/7/2012). Perayaan HUT Polri itu dipusatkan di Lapangan Utama Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Anas mengatakan, keberhasilan Polri ke depan juga ditentukan oleh partisipasi dan dukungan masyarakat. Untuk itu, Anas meminta agar masyarakat ikut membantu kerja Polri.

Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai, meski telah melakukan berbagai perbaikan, kinerja Polri masih banyak dikeluhkan masyarakat. Menurut dia, publik paling banyak mengeluhkan kentalnya penyiksaan dan intimidasi dalam menangani masalah.

Sepanjang tahun 2011, jelas Neta, ada 97 orang ditembak polisi. Sebanyak 19 di antaranya tewas dan 78 lainnya luka. Selama semester pertama 2012 , lanjutnya, terjadi delapan kasus salah tembak dan 10 kasus penyiksaan.

Menurut Neta, berbagai pelanggaran itu terjadi karena rendahnya kepedulian atasan terhadap bawahan. Selain itu, fungsi kontrol internal tidak berjalan dan sanksi bagi petugas yang terbukti melanggar aturan terlalu ringan.

"Contohnya, pertengah Juni lalu Polda Sumatera Utara melakukan tes urin dan diketahui ada 114 polisi sebagai pemakai narkoba. Tapi mereka tidak dihukum dan hanya dikarantina. Padahal jika masyarakat yang melakukan pasti diproses. Ini menunjukkan Polri masih bersikap diskriminatif," kata Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com