Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orientasi Kian Sekuler

Kompas.com - 27/06/2012, 02:47 WIB

Jakarta, Kompas - Perolehan suara partai-partai Islam diperkirakan merosot jika kinerjanya yang turun tidak diperbaiki. Kondisi itu dipengaruhi orientasi politik masyarakat yang kian sekuler, identitas partai Islam yang gamang, dan krisis kepemimpinan di lingkungan partai Islam.

Demikian salah satu kesimpulan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang disampaikan Direktur LSN Umar S Bakry di Jakarta, Selasa (26/6). Survei dilakukan 10-20 Juni 2012 dengan teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling) dari 1.230 responden di 33 provinsi.

Hasil survei menunjukkan, jika dilakukan pemilu saat ini, partai-partai berbasis massa Islam hanya memperoleh sekitar 5 persen atau kurang dari total suara pemilih. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), misalnya, memperoleh 5,1 persen suara, Partai Amanat Nasional (PAN) mendapat 3,8 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 3,5 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 3,3 persen suara.

Total perolehan suara partai-partai Islam dalam survei ini hanya sekitar 15,7 persen atau menurun dibandingkan dengan Pemilu 2009 (29,1 persen), Pemilu 2004 (38,3 persen), dan Pemilu 1999 (36,5 persen).

Tak hanya partai, politisi partai-partai Islam itu juga kurang mendapat dukungan publik untuk menjadi presiden 2014. Jika pemilihan dilakukan sekarang, responden memilih Hidayat Nur Wahid sebanyak 4,6 persen, Hatta Rajasa (3,9 persen), Yusril Ihza Mahendra (3,2 persen), Muhaimin Iskandar (2 persen), dan Suryadharma Ali (0,9 persen). Perolehan itu di bawah tokoh nasionalis, yaitu Megawati Soekarnoputri (18 persen), Prabowo Subianto (17,4 persen), Aburizal Bakrie (17,1 persen), dan Wiranto (10,2 persen).

”Jika tak lekas melakukan konsolidasi, menemukan identitas tepat, dan mengakomodasi dinamika aspirasi umat, mereka akan terancam terbenam dari percaturan politik,” katanya.

Secara terpisah, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy, dan Ketua Dewan Syuro PKB Ali Maschan Moesa menerima hasil survei tersebut sebagai masukan penting. Bagi mereka, hal itu merupakan cambuk untuk bekerja lebih keras. ”Masih ada waktu membuktikan bahwa kami pantas dipilih,” kata Luthfi.

Menurut Romi, penurunan tingkat keterpilihan secara umum terjadi pada partai-partai menengah, bukan khusus partai berbasis massa Islam. Namun, elektabilitas masih bisa ditingkatkan karena para kader terus melakukan kerja-kerja politik yang langsung bersentuhan dengan rakyat.

Secara terpisah, Sekjen PKB Imam Nahrawi, mengatakan, hasil survei tidak menjadikan PKB pesimistis menghadapi pemilu.(IAM/NTA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com