Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas: Rapor Pemerintah Tetap Baik

Kompas.com - 26/06/2012, 16:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengklaim kinerja pemerintah secara keseluruhan tetap baik. Menurut Ibas, hanya dua dari 12 indikator yang penilaiannya memburuk, yakni tekanan demografis dan kekerasan kelompok.

Adapun enam indikator lain, menurut Ibas, nilainya membaik. Indikator itu yakni masalah pengungsian, migrasi sumber daya manusia, pembangunan yang tidak merata, kemiskinan dan kemunduran ekonomi, pelayanan umum, dan intervensi atau bantuan asing.

"Secara keseluruhan, raport pemerintah tetap baik. Harapannya semua pihak objektif menilai hasil survei tersebut. Jika baik, kita nilai baik. Jika belum maksimal tentu jadikan cambukan untuk bekerja lebih keras lagi," kata Ibas di Jakarta, Selasa (26/6/2012).

Sebelumnya, Indonesia disebut menuju negara gagal berdasarkan publikasi Indeks Negara Gagal (Failed States Index) 2012 di Washington DC, Amerika Serikat. Indonesia berada di peringkat ke-63 dari 178 negara. Indonesia masuk kategori negara dalam bahaya (in danger).

Ibas menilai kinerja pemerintah, khususnya di bidang ekonomi pantas diapresiasi. Pasalnya, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di angka 6,5 persen. Cadangan devisa lebih dari 115 miliar dollar AS dan APBN Rp 1.400 triliun. Selain itu, kata dia, Indonesia juga menjadi negara ketiga terbesar di dunia untuk pertumbuhan kelas menengah.

Di dunia internasional, Ibas mengklaim peran Indonesia semakin diperhitungkan. "Indonesia masuk ke dalam G20 dan emerging economy yang tumbuh paling cepat di dunia dan angka kemiskinan yang terus turun. Rating ekonomi kita juga terus membaik dan masuk ke dalam investment grade di 2012 dari lembaga ternama seperti Fitch, SP dan Moodys," kata dia.

Anggota Komisi I DPR itu meminta semua pihak untuk proporsional melihat Index pengelompokan The Fund for Peace (FFP) 2012. Justru, tambah Ibas, kondisi Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang benar dan harus dijaga oleh semua pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com