JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana keberatan Indonesia disebut menuju negara gagal berdasarkan Indeks Negara Gagal yang dirilis Fund for Peace. Menurut Denny, Indonesia justru menjauh dari negara gagal jika melihat peringkat ataupun Indeks Negara Gagal yang dirilis Fund for Peace tersebut secara menyeluruh.
Sejak 2005 hingga kini, kata Denny, peringkat dan indeks Indonesia terus membaik. "Tidak fair menilai Indonesia menuju negara gagal dengan hanya mendasarkan pada peringkat kita yang turun satu di tahun 2012 tanpa melihat bagaimanakah peringkat kita cenderung terus membaik di tahun sebelumnya sejak tahun 2005. Demikian pula, tidak fair menyatakan kita menuju negara gagal tanpa melihat bahwa Indeks Negara Gagal kita justru terus membaik," kata Denny melalui siaran pers yang diterima wartawan, Kamis (21/6/2012).
Denny mengaku hasil penelitian Fund for Peace tersebut telah ia tulis dalam buku berjudul Indonesia Optimis. Ia menambahkan, pada tahun 2012, Indonesia mencapai skor terbaik sejak Indeks Negara Gagal itu dirilis pada 2005. Tahun ini, lanjutnya, Indonesia memperoleh skor 80,6, sedangkan pada 2005 hanya mencapai angka 87. Penjelasannya, semakin kecil skor suatu negara, negara tersebut semakin menjauh dari negara gagal.
Skor tersebut terus menanjak meskipun pernah memburuk pada 2006. "Setelah sempat memburuk pada skor 89,2 tahun 2006, skor Indonesia terus naik menjadi 84,4 tahun 2007, 83,3 tahun 2008, 84,1 tahun 2009, 83,1 tahun 2010, 81,6 tahun 2011, dan terakhir 80,6 tahun 2012," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.