Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemdikbud Desak Malaysia Buat Pernyataan Tertulis

Kompas.com - 19/06/2012, 20:35 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendesak Pemerintah Malaysia membuat keterangan tertulis. Desakan itu dilakukan terkait klaim atas kesenian asli Sumatera Utara, Tari Tor-tor dan Gondang Sambilan.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, mengaku telah membuka komunikasi dengan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia. Dalam kesempatan itu, pihak Malaysia berjanji akan segera membuat keterangan tertulis atas desakan dari Pemerintah Indonesia.

"Kita sudah berkomunikasi dengan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia. Kita ingin tahu secara persis, apa tujuan mereka mencatat (mendaftarkan) kesenian Tor-tor dan Gondang Sambilan secara jelas," kata Wiendu, Selasa (19/6/2012).

Wiendu menjelaskan, saat ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah turun tangan untuk berdiplomasi dengan Malaysia atas permasalahan klaim tersebut. Berdasarkan hasil pertemuan itu diketahui, jika permasalahan ini hanya sebatas insiden dan Pemerintah Malaysia menyatakan tidak bermaksud mengklaim dua kesenian Indonesia tersebut.

"Tapi, sikap kita tetap jelas. Kita menghendaki pernyataan tertulis, dan setelah itu baru ditindaklanjuti. Silakan budaya Indonesia berkembang di mana saja, tapi asal usulnya harus jelas," tambah Wiendu.

Seperti diberitakan, baru-baru ini Malaysia kembali dituding akan merebut dua kesenian asli Indonesia, yakni Tari Tor-tor dan Gondang Sambilan. Sejumlah pihak di Tanah Air pun bereaksi, termasuk Kemdikbud sebagai lembaga yang menangani kebudayaan. Sampai berita ini diturunkan, belum ada penjelasan detail dari Pemerintah Malaysia terkait insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com