Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mega, Ical, dan Prabowo, Calon Terkuat Pemilu 2014

Kompas.com - 17/06/2012, 14:55 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada tiga tokoh lama yang diperkirakan akan mendominasi bursa calon presiden (capres) pada Pemilu 2014. Ketiga calon ini, yakni Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie memiliki elektabilitas tinggi dibandingkan tokoh lainnya.

Elektabilitas ketiganya, berturut-turut, 18,3 persen, 18 persen, dan 17,5 persen. Demikian disampaikan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, di Kantor LSI, Minggu (17/6/2012), berdasarkan survei yang dilakukan pada 2-11 Juni 2012 terhadap 1.200 responden. Tingkat kesalahan survei ini adalah 2,9 persen.

"Capres divisi utama saat ini adalah pertarungan tiga tokoh saja, Megawati, Prabowo, dan Ical," kata Adjie.

Sementara itu, Partai Demokrat dinilai tidak memiliki kader dengan elektabilitas tinggi untuk dimajukan pada 2014. LSI mengaku telah melakukan survei terhadap kader PD, seperti Ani Yudhoyono, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Soekarwo, dan Marzuki Alie.

Selain itu, LSI juga melakukan survei terhadap salah satu orang terdekat SBY, yaitu Djoko Suyanto, yang juga mantan wakil ketua tim sukses SBY-Boediono pada Pemilu 2009. Hasilnya, Ani Yudhoyono memperoleh 12,6 persen. Sementara itu, Anas, Andi, Soekarwo, Marzuki Alie, dan Djoko, berturut-turut, 4 persen, 3,8 persen, 3,3 persen, 2,5 persen, dan 3,3 persen.

"Walaupun Ani Yudhoyono tertinggi, Presiden telah berkali-kali menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak akan maju," kata Adjie.

Selain tokoh lama, LSI juga melakukan survei elektabilitas terhadap tokoh yang tergolong baru, seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa (8,1 persen), Surya Paloh (5 persen), Ketua MK Mahfud MD (4,5 persen), Menteri BUMN Dahlan Iskan (4,4 persen), dan mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (2,1 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com