JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah sorotan atas kisruh di internal partai, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan para pengurus DPP Demokrat berkumpul.
Namun, bukan dalam pertemuan formal. Mereka berkumpul dengan cara nonton bareng (nobar) film Soegija di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (15/6/2012) sore.
Apa maksud dari pertemuan itu? Selain sebagai bentuk apresiasi terhadap perfilman Indonesia, Anas mengakui bahwa pertemuan itu sebagai bentuk konsolidasi di internal untuk menghadapi pihak-pihak yang tengah mengacaukan partai Demokrat.
"Ini bagian dari konsolidasi. Jadi bukan hanya Rakornas, Silatnas, Rapimnas, pertemuan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator, dan lain-lain. Acara ini bagian dari konsolidasi. Tidak semua konsolidasi dilakukan formal dan berwajah politik," kata Anas seusai nobar.
Nobar itu diikuti oleh jajaran pengurus DPP Demokrat seperti Jhonny Alen, Saan Mustofa, Ramadhan Pohan, Andi Nurpati, Nova Riyanti Yusuf, dan puluhan kader Demokrat lainnya. Ketua DPP Demokrat Sutan Bhatoegana yang menjadi Sekretaris Jenderal FKPD juga hadir.
Anas mengaku bahwa nobar itu sudah direncanakan lama dan rutin. Pihaknya pernah menggelar acara serupa seperti ketika nobar film Sang Pencerah dan Cut Nyak Dien.
Anas mengaku mengerti bahwa ada pihak yang tengah membuat kekacauan di internal Partai Demokrat agar tidak terjadi kesolidan antar kader. Salah satu caranya, yakni dengan upaya adu domba. Meski demikian, dia menyakini segala upaya itu tidak akan berhasil.
"Partai Demokrat utuh, solid, dan bersatu. Upaya adu domba saya pastikan gagal. Jadi tidak perlu diangkat-angkat sesuatu yang tentensinya adu domba. Saya pastikan 100 persen akan gagal," pungkas Anas.
Seperti diberitakan, posisi Anas sebagai Ketum dinilai berbagai pihak terancam setelah dilakukan dua pertemuan di internal partai.
Pertama, Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan 33 Ketua DPD I di Cikeas, Bogor, Rabu (13/6/2012) malam. Setelah itu, Yudhoyono bertemu dengan FKPD dan para Ketua DPD I di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (14/6/2012) malam. Anas tak ikut dalam kedua pertemuan itu.
Sutan menyebut FKPD mengundang Anas dalam pertemuan di Hotel Sahid. Namun, dia memperkirakan undangan itu tak sampai ke Anas sebelum acara dimulai. "Ngga perlu dipermasalahkan. Tapi acara itu Pak Anas tahu. Kalau ada undangan pasti datang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.