Masih ingat dengan ruang Badan Anggaran Dewan
Renovasi sebuah ruangan untuk ruang kerja Banggar DPR ini sempat menjadi kontroversi pada awal Januari lalu. Betapa tidak, DPR mengalokasikan anggaran hingga Rp 20,3 miliar untuk merenovasi ruangan seluas sekitar 800 meter persegi itu.
Banyak kalangan masyarakat yang memprotes dan menghujat perbaikan ruang kerja Banggar yang baru karena menilai biayanya terlalu mahal. Apalagi ruangan juga diisi barang-barang impor dengan harga tinggi. Kursi untuk anggota dan tamu Banggar, misalnya, diimpor dari Jerman. Harganya hingga
Protes masyarakat ditindaklanjuti dengan pengawasan oleh Badan Kehormatan (BK) DPR. BK merekomendasikan
Setelah hampir lima bulan terbengkalai, akhirnya ruang baru Banggar mulai ditempati. Penggunaan ruang baru Banggar itu ditandai dengan doa bersama yang diikuti Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh beserta jajarannya dan para unsur pimpinan serta anggota Banggar. Diantara mereka terlihat Ketua Banggar Melchias Marcus Mekeng duduk di kursi unsur pimpinan di bagian depan.
Para pemimpin dan anggota Banggar terlihat khusyuk, menundukkan kepala, mendengarkan doa yang dilantunkan salah seorang staf Setjen DPR. Seusai doa bersama, Mekeng mengatakan, doa dipanjatkan sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar merestui penggunaan ruang baru Banggar.
”Kita sudah meminta restu kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menempati ruangan ini. Jadi tidak perlu lagi ke hotel-hotel untuk rapat. Kita bisa berdiskusi di sini,” katanya.
Nining kemudian menjelaskan, beberapa barang di ruangan diganti sesuai rekomendasi BK. Di antaranya 169 kursi impor diganti dengan kursi buatan dalam negeri seharga Rp 2,5 juta per unit. Setjen bisa menghemat Rp 8,5 miliar, yang kemudian dikembalikan ke kas negara. Total anggaran yang digunakan sekitar Rp 11,4 miliar.
Acara doa bersama dilanjutkan dengan makan siang. Tidak seperti biasanya, menu makan siang kali itu adalah nasi tumpeng, lengkap dengan lauk-pauknya.
Jika ruang baru sudah didoakan, apakah ada jaminan praktik mafia anggaran juga akan hilang?