Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Khawatir Demokrat Akan Lebih Buruk dari 2004

Kompas.com - 14/06/2012, 00:36 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pendiri dan deklarator Partai Demokrat khawatir, jika masalah di internal partai tidak diperbaiki dengan serius, maka tingkat dukungan publik terhadap partai bakal terus melorot hingga di bawah 10 persen. Bahkan, bukan tidak mungkin hasil Pemilihan Umum 2014 akan berada di bawah capaian Demokrat pada Pemilu 2004, yakni sebesar 7,45 persen.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat Ventje Rumangkang saat memberi sambutan dalam pertemuan berbagai unsur Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (13/6/2012) malam.

Pertemuan itu diikuti oleh pendiri, deklarator, jajaran Dewan Pembina, pengurus Dewan Pimpinan Pusat, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Demokrat. Pertemuan yang dibuka oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu akan digelar hingga Kamis hari ini.

Ventje membandingkan merosotnya tingkat dukungan publik terhadap Partai Demokrat itu dengan pencapaian pemerintah, terutama di sektor ekonomi. Lebih dari lima tahun, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata di atas 6 persen.

"Semua prestasi (pemerintah) tidak berimbas positif bagi citra dan elektabilitas Partai Demokrat. Malah saat ini Partai Demokrat dalam keadaan genting. Berbagai lembaga survei melansir elektabilitas Demokrat terus menurun. Hasil survei Lembaga Survei Indonesia, elektabilitas Demokrat turun dari 21 persen pada 2009 menjadi 13,7 persen pada Februari 2012 . Jika pemilu digelar hari ini, Partai Demokrat hanya nomor dua, bahkan sangat berpotensi menjadi nomor tiga," ujarnya.

Untuk itu, lanjut anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu, partai harus disingkirkan dari anasir-anasir yang merusak. Partai tidak boleh tersandera atau disandera oleh hal-hal negatif sekecil apa pun. "Siapa pun harus sadar sesadar-sadarnya bahwa kepentingan individu tidak bisa mengorbankan masa depan partai ini," kata Ventje.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com