JAKARTA, KOMPAS.com - Usai diumumkan menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (13/6/2012), nama Nafsiah Mboi semakin mencuat ke permukaan. Bagi sebagian pegiat kesehatan masyarakat, nama Nafsiah sudah tak asing lagi. Namun, bagi sebagian masyarakat awam lainnya, nama Nafsiah masih asing. Siapakah Nafsiah, yang pernah dicalonkan sebagai menteri kesehatan pada 2004?
Berikut ini adalah profil Nafsiah yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Rabu.
Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH adalah dokter spesialis anak yang juga ahli Kesehatan Masyarakat yang telah mengenyam pendidikan di Indonesia, Eropa dan Amerika. Nafsiah memiliki pengalaman karir panjang sebagai Pegawai Negeri di Departemen Kesehatan (1964-1998), sebagai anggota DPR (1992-1997), dan Pegawai Perserikatan Bangsa-bangsa (1999-2002) tepatnya sewaktu menjabat sebagai Direktur Department of Gender and Women's Health pada World Health Organization Pusat di Geneva, Swiss.
Nafsiah yang lahir di Sengkang, Sulawesi Selatan, 14 Juli 1940 adalah lulusan Spesialisasi Dokter Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tahun 1971. Gelar Master of Public Health diperoleh di Prince Leopold Institute of Tropical Medicine, Antwerp, Belgium, tahun 1990. Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya di antaranya Ramon Magsaysay Foundation Award for Government Service dari Ramon Magsaysay Foundation, Manila, Philippines (1986), Satya Lencana Bhakti Sosial diterima dari Presiden Republik Indonesia (1989), Fellow of the Australia-Indonesia Institute (1993), Penghargaan dari Asia HRD Congress (2008) dan Penghargaan Soetomo Tjokronogoro yang diberikan oleh PB-IDI (2009).
Nafsiah menikah dengan Brigjen Purn Dr. Ben Mboi MPH, mantan Gubernur NTT dan dikaruniai 3 orang putra dan 5 cucu. Nafsiah memulai karirnya di Departemen Kesehatan sejak tahun 1964. Beberapa jabatan yang pernah diembannya selama menjadi karyawan Departemen Kesehatan adalah sebagai Kepala Rumah Sakit Umum, Ende, Flores (1964 - 1968), Kepala Seksi Perijinan pada Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Prop. NTT, Kupang (1979 - 1980), Kepala Bidang Bimbingan dan Pengendalian Pelayanan Kesehatan Masyarakat (BPPKM) pada Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Prop. NTT, Kupang (1980 - 1985).
Selain jabatan karir, Nafsiah pernah menjadi Anggota DPR/MPR RI (1992 - 1997), Ketua Komite PBB untuk Hak-hak Anak (1997 - 1999), Direktur Department of Gender and Women's Health, WHO, Geneva Switzerland (1999 - 2002) dan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (2006 - sekarang).
Lebih dari 70 karya dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris telah dipublikasikan, 20 di antaranya adalah makalah dan artikel. Nafsiah dikenal sebagai sukarelawan dan pekerja masyarakat sejak masih berstatus sebagai pelajar. Selain itu, Nafsiah juga dikenal sebagai aktivis bidang keluarga berencana. Dirinya juga mendedikasikan diri untuk upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia.
Komitmen untuk antidiskriminasi dan kesetaraan dalam masyarakat mengarahkan Nafsiah menjadi aktivis untuk hak-hak azasi manusia, dan menjadi salah satu pendiri Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, anggota Komnas HAM, dan Wakil Ketua Komnas Perempuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.