Beberapa hari belakangan, atribut Partai Demokrat tampak menghiasi beberapa sudut Kota Jakarta. Bendera dan spanduk warna biru berlambang Partai Demokrat, antara lain, terlihat di sekitar Hotel Grand Sahid di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, hingga belakang kompleks parlemen.
Pemasangan atribut itu terkait silaturahim para tokoh dan deklarator partai itu. Acara yang digagas Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) ini digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (13/6) ini.
Layaknya spanduk partai, selain memuat tema atau acara, juga menampilkan identitas dan pengurus partai. Ini juga terlihat dalam spanduk acara FKPD-PD yang juga memasang foto wajah Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pembina utama FKPD-PD dan Ventje Rumangkang selaku Ketua Umum FKPD-PD.
Namun, di berbagai spanduk dan baliho acara itu, Kompas tidak menemukan gambar Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Padahal, di spanduk atau baliho Partai Demokrat sebelumnya, hampir selalu memuat gambar Yudhoyono, Anas, bahkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Gambar ketua umum selama ini biasa terlihat dalam spanduk atau atribut partai. Perihal tidak ada gambar Anas dalam berbagai spanduk dan baliho itu, Ventje menuturkan, ”Anas bukan pendiri atau deklarator Partai Demokrat.” Meski demikian, kata Ventje, Anas bersama pengurus dan anggota Fraksi Partai Demokrat tetap diundang.
Pada 8 Mei 2012, Ventje pernah minta kader Partai Demokrat yang bermasalah dan menurunkan citra partai untuk mundur (Kompas, 9/5). Apakah imbauan serupa disampaikan dalam pertemuan itu? ”Saya belum memikirkan,” kata Ventje
Namun, ia mengakui, ada kegelisahan di kalangan deklarator dan pendiri Partai Demokrat terkait sejumlah kasus yang menimpa kader partai itu.
Hayono Isman, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, menyatakan, ”Saya percaya, sebagai pendiri partai, mereka punya niat baik, yaitu bagaimana mengatasi masalah tanpa melahirkan masalah.”
Saan Mustopa, Wakil Sekjen Partai Demokrat, tidak mempermasalahkan pertemuan