Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Calon Hakim Agung Dikembalikan ke KY

Kompas.com - 12/06/2012, 16:52 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh fraksi di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat sepakat mengembalikan 12 calon hakim agung ke Komisi Yudisial. Alasannya, jumlah itu tidak sesuai dengan yang diminta DPR yakni 15 calon hakim agung.

"Kita minta dilengkapi," kata Ketua Komisi III I Gede Pasek Suardika seusai rapat pleno membahas agenda fit and propert test calon hakim agung di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/6/2012).

Pasek mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada KY bagaimana cara mendapatkan tiga nama baru, apakah dengan melakukan seleksi ulang atau mengambil dari calon hakim agung yang tak lolos seleksi.

Adapun mengenai batas waktu penyerahan tiga nama baru, menurut politisi Partai Demokrat itu, akan dibicarakan terlebih dulu dengan KY. "Nanti kita surati KY," ucap dia.

Sebelumnya, DPR meminta 15 calon hakim agung atau tiga kali dari yang dibutuhkan yakni lima hakim agung. Permintaan itu sesuai kebutuhan Mahkamah Agung. Namun, KY hanya menyerahkan 12 calon sehingga hanya akan menghasilkan empat hakim agung.

KY tengah membuka pendaftaran calon hakim agung setelah MA meminta kembali tambahan empat hakim agung. Dengan demikian, kekurangan satu hakim agung itu akan digabungkan dalam seleksi berikutnya.

Namun, KY tak dapat memastikan bahwa seleksi berikutnya akan menghasilkan calon hakim agung sesuai target. Hasil seleksi KY tergantung pada kualifikasi calon yang mendaftar.

Anggota KY Imam Anshori mengatakan, pihaknya tidak memenuhi target jumlah hakim agung dalam seleksi terakhir lantaran tim seleksi sangat hati-hati dalam memilih. Pihaknya mencari calon dengan integritas, kapabel, kredibel yang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com