Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinta Nuriyah: Hentikan Kekerasan Atas Nama Agama

Kompas.com - 12/06/2012, 03:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid, menyerukan muklamat "Aku Cinta Indonesia Hentikan Kekerasan Atas Nama Agama" serta mendesak pemerintah untuk menindaklanjuti isi muklamat tersebut.

"Ini bukan sekedar himbauan ya. Kami mendesak agar pemerintah menindaklanjuti apa yang kami sampaikan. Itu adalah jeritan dari rakyat Indonesia," kata Sinta usai membacakan muklamat pada puncak acara peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni di Taman Ismail Marzuki (TIM), Minggu (10/6) malam.

Sinta menilai pemerintah gagal dan membiarkan kekerasan atas nama agama serta berbagai persoalan yang menyangkut keberagaman di Indonesia.

"Ada unsur gagal dan ada unsur membiarkan (dari pemerintah)," kata Sinta yang didampingi anak pertamanya, Alissa Qatrunnada.

Sinta membacakan maklumat yang bertajuk "Aku Cinta Indonesia Hentikan Kekerasan Atas Nama Agama" pada acara pekan #BedaIsMe "Diversity Concert: Tribute to the victims of Religion Violence" didampingi perwakilan jemaat Ahmadiyah, GKI Yasmin Bogor, Gereja HKBP Filadelpia Bekasi, serta wakil dari gereja di Singkil Aceh.

Muklamat tersebut berisi tujuh poin yang mendesak pemerintah khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghentikan segala upaya dan tindakan kekerasan dan pelanggaran hak  asasi manusia serta menuntut agar menindak tegas pelaku aksi-aksi kekerasan atas nama agama, dan tidak mengkriminilkan korban.

Selanjutnya, menuntut pemerintah agar tidak tunduk pada tekanan dan kontrol  kelompok-kelompok garis keras yang mengatasnamakan negara, tidak melakukan pembiaran atau bahkan berkolusi dengan kelompok-kelompok itu.

Isi muklamat tersebut juga mendesak pemerintah untuk merivisi UU No.1/PNPS/1965 sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi No.140/PUU-VII/2009 of 2010 serta menghapus kebijakan dan praktek diskriminasi dalam pembangunan rumah ibadah dan merevisi SKB 2 Menteri tentang pembangunan rumah ibadah serta mencabut seluruh kebijakan yang  diskriminatif, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Sebelumnya, acara pekan #BedaIsMe tersebut dibuka dengan penayangan film pendek "Romi dan Yuli dari Cikeusik" karya Hanung Bramantyo yang merupakan visualisasi dai puisi Denny JA. Selain itu terdapat parodi konser Lady Gaga dan menampilkan Local Ambient, Marjinal, Jogja Hip-Hop Foundation, Melanie Subono, dan Superman Is Dead yang dalam karyanya kerap menyuarakan tentang keberagaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com